GridFame.id - Simak makanan yang dilarang pasca operasi usus buntu.
Biasanya ada beberapa makanan yang dilarang pasca operasi usus buntu.
Makanan yang dilarang pasca operasi usus buntu ini biasanya dapat membahayakan kondisi kesehatan jika nekat dikonsumsi.
Salah satunya adalah terjadi infeksi.
Setelah operasi usus buntu, biasanya pasien diminta untuk menjalankan perawatan khusus.
Perawatan ini biasanya dilakukan selama satu sampai dua minggu pasca operasi.
Saat perawatan berlangsung, dokter bakal memberi tahu larangan dan anjurannya.
Termasuk soal larangan atau anjuran makan dan minum.
Jika pasien mematuhi semua yang larangan dan anjuran oleh dokter, maka proses penyembuhanya bisa jadi lebih cepat.
Lalu apa saja makanan yang dilarang pasca operasi usus buntu?
Simak sampai habis!
Baca Juga: Bisakah Radang Usus Buntu Kambuh Lagi setelah Operasi?
Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari pasca melakukan operasi usus buntu.
Salah satu makanan yang harus dihindari pasca operasi usus buntu adalah makanan berlemak.
Pusat Medis UC San Diego mengatakan, seperti dilansir Intisari.grid.id dari livestrong, bahwa makan makanan berat atau berlemak setelah operasi dapat membuat Anda diare atau membuat Anda merasa mual.
Makanan yang dimaksud di antaranya adalah gorengan, makanan olahan, daging, keju, kue manis, hingga cokelat.
Setelah melakukan operasi usus buntu, pasien akan merasa kembung.
Biasanya hal ini bikin pasien memiliki keinginan buang gas.
Baca Juga: Mengenal Terapi Antibiotik untuk Sembuhkan Radang Usus Buntu Tanpa Operasi
Maka dari itu sebaiknya menghindari makanan mengandung gas tinggi.
Pasalnya makanan tersebut bisa memperparah perut kembung.
Makanan mengandung gas tinggi di antaranya adalah kacang-kacangan, kubis, kol, brokoli, dan selada.
Untuk itu, para dokter merekomendasikan pasien untuk mulai makan makanan hambar, rendah lemak segera setelah operasi usus buntu.
Contohnya seperti kentang tumbuk, pasta biasa, kerupuk polos, nasi, keju cottage, dan pisang.
Baca Juga: Apakah Operasi Usus Buntu Aman untuk Anak-Anak? Simak Penjelasannya
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar