Ustadz Adi Hidayat memberikan pandangannya tentang membunuh cicak dan nyamuk.
Ketika harus membasmi cicak, ada perasaan jijik atau tak tega membunuhnya. Apakah benar cicak harus dibunuh atau dibiarkan saja?
Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang pernah memberikan ceramahnya, dikutip dari Youtubenya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat hal itu berkaitan dengan hadist khushi 238 dan hadist riwayat Al Bukhori nomor 3358 riwayatnya Ummu Syurai..
"Sebelum masuk ke cicak anda harus pahami dulu hikmah Allah ketika menciptakan suatu mahluk itu terdiri dari tiga hal," kata UAH.
Pertama, ujian kemaslahatan, mahluk diciptakan Allah supaya manusia bisa mengambil kemaslahatannya atau kebaikkannya saja.
Misalkan saat Allah menciptakan lebah, manusia bisa mengambil madu untuk kesehatan dan sengatnya untuk pengobatan.
Setiap kita ambil madunya karena niat untuk Allah maka dapat pahalanya. Kita tidak mempersoalkan lebahnya. Kedua, Allah menciptakan hewan yang fungsinya sebagai mudarat supaya kita mengetahui ada keburukan yang harus kita hindari.
“Persoalannya bukan bunuh atau tidak bunuh, itu adalah ujian bagi kita yang menampilkan mudarat di situ yang harus dihilangkan,” ujar UAH
Seperti halnya juga cicak, itu termasuk ujian mudarat dan keimanan. Dengan banyaknya cicak di rumah menunjukkan banyak kotor ada di situ. Ada bakteri ecoli, yang dibawa juga kotor, serta yang dimakan pun kotoran.
Makanan cicak itu ya nyamuk juga membawa mudarat. Maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk membunuh cicak dan mendapat pahala.
Dalam hadits riwayat Muslim terdapat sebuah hadits yang menjelaskan beberapa keutamaan membunuh cicak.
“Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua,” (HR Muslim).
Membunuh cicak itu seperti kita membunuh nyamuk. Sekaligus juga mengusir jin, karena jin suka dengan kondisi yang kotor.
Dengan adanya cicak maka menunjukkan ada jin di situ yang suka dengan tempat kotor. Nabi menyebutkan dengan hewan fasik kecil, selain membawa kotoran dia juga pernah meniup api yang sedang membakar Nabi Ibrahim supaya semakin menyala.
Si cicak itu bukannya mendinginkan api tapi malah meniup semakin membawa. Maka ketika Anda membunuh cicak tidak saja menghilangkan kotoran tapi juga ada pahala di situ. “Makanya perlu pahami dulu hikmahnya jangan nanti dikatakan melanggar hak asasi kehewanan, Masya Allah,” kata UAH, dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Ternyata Capung Masuk Rumah Bisa Jadi Pertanda Sial, Bisa Jadi Pertanda Kiriman Orang Jahat!
Source | : | tribunnews,Sonora.id |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar