Semakin sering kencing, rasa haus pada penderita gula darah tinggi juga semakin sering.
Kadar gula darah tinggi juga bisa memengaruhi indra penglihatan dan memicu pandangan kabur.
Kondisi ini disebabkan kelebihan gula bersama dengan air terjebak di lensa di bagian tengah mata.
Saat organ liver tidak dapat menggunakan gula darah untuk sumber energi, tubuh mulai memecah lemak sebagai bahan bakar penggantinya.
Kondisi ini apabila terkadang bisa membuat darah menjadi asam.
Gejala gula darah tinggi yang langka ini di antaranya mual, muntah, bingung, sakit perut, sesak napas, sampai napas berbau tak sedap.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis tepat, gula darah tinggi yang sudah masuk fase ketoasidosis diabetik ini bisa berdampak fatal.
Kadar gula darah tinggi apabila tidak ditangani lambat laun bisa melemahkan respons daya tahan tubuh.
Salah satu imbasnya, tubuh jadi sulit melawan infeksi, sering terkena infeksi, infeksi tak kunjung sembuh, atau infeksi berdampak serius.
Salah satu infeksi yang sering dialami penderita diabetes wanita adalah infeksi jamur.
Kadar gula darah tinggi juga dapat mencemari air liur sampai ke darah.
Kondisi ini rentan memicu tumbuhnya bakteri, termasuk di mulut.
Apabila bakteri jahat tersebut bertemu dengan sisa makanan dan plak, seseorang bisa terkena gangguan gigi dan mulut seperti gusi bengkak, radang gusi, sampai gigi berlubang.
Tanda gula darah tinggi yang perlu diwaspadai lainnya yakni tangan dan kaki kesemutan.
Kondisi ini dipengaruhi rusaknya saraf atau neuropari karena kadar gula darah tinggi.
Apabila muncul ciri-ciri gula darah tinggi di atas, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.
Ingat pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 10 Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Aura Orang Akan Meninggal Terlihat 40 Hari Jelang Ajal Tanda Kematian Muncul Tubuh Akan Terasa Seperti Ini, Baca Takbir! Ustaz Abdul Somad Ingatkan Baca Doa Yang Bisa Ringankan Saat Sakaratul Maut
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar