Untuk itu, kita juga perlu tetap menyediakan uang cash agar bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti ini.
Untuk saat ini, nominal transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar Rp10 juta per transaksi.
Namun, penerbit dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas transaksi QRIS yang dilakukan oleh setiap pengguna QRIS yang ditetapkan berdasarkan manajemen risiko penerbit.
Jadi, jika bertransaksi lebih dari nominal tersebut, kita tetap harus menggunakan metode pembayaran lainnya.
Misalnya seperti kartu kredit, kartu debit, dan sebagainya.
Meskipun sudah banyak digunakan kawula muda, tetapi merchant yang menyediakan QRIS masih sangat terbatas.
Khususnya, di pasar tradisional, pedagang kaki lima, atau pedagang yang berada di daerah di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Kebanyakan dari mereka hanya menerima pembayaran menggunakan uang cash. Untuk itu, kita juga tetap perlu menyiapkannya jika pergi ke luar kota.
Meskipun pembayaran menggunakan QRIS terbilang aman, tetapi kita tetap perlu waspada terhadap kejahatan digital.
Misalnya seperti pembobolan akun pembayaran QRIS, phishing, atau penipuan pembayaran QRIS lainnya.
Pengguna perlu terus memantau riwayat transaksi dan berhati-hati saat belanja. Itulah beberapa kekurangan belanja pakai QRIS yang perlu diwaspadai pengguna.
Baca Juga: Catat! Simak Jadwal BSU Tahap 4 Untuk yang Belum Kebagian Tahap 3!
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar