GridFame.id - Komedian Betawi ternama sudah tiada, sebelum berpulang ada ciri orang mau meninggal dunia.
Tanda kematian seseorang ternyata bisa dilihat dari perubahan yang terjadi pada tubuh.
Salah satu tanda seseorang akan meninggal bisa dilihat dari telapak tangannya.
Udara napas yang dihembuskan terasa dingin di telapak tangan.
Umumnya hembusan napas yang normal seseorang akan terasa panas/hangat ketika dihembuskan di telapak tangan.
Namun, hembusan napas ini justru sebaliknya terasa dingin atau sejuk.
Sebagian ulama berpendapat ada tanda-tanda kematian atau ajal pada seseorang yang bisa menjadi refleksi orang tersebut untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan.
Ciri Orang Mau Meninggal
Sebelumnya, beberapa ayat dalam Al-Quran juga telah menyinggung tentang kematian makhluk hidup di dunia.
Diantaranya Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 78 yang mengatakan bahwa seseorang tak dapat menghindari kematian meskipun berada dalam benteng yang kokoh.
Dan pada Surat Yunus ayat 49 menyampaikan pesan kepada manusia bahwa kematian tidak dapat ditinda maupun dimajukan.
Dikutip dari Caring, ada rasa dingin pada tubuh, sebelum kematian, sirkulasi darah menarik kembali untuk membantu organ-organ vital. Hal tersebut yang membuat hal ekstrim terjadi pada tangan, kaki, jari tangan dan jari kaki menjadi lebih dingin dan pucat.
40 Hari Sebelum Ajal
Tanda-tanda kematian ini juga muncul setelah masuk waktu Ashar, bagian pusat dari tubuh kita akan berdenyut. Itu pertanda bahwa daun yang tertulis nama kita dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT telah gugur.
Lalu malaikat maut mengambil daun tersebut dan segera membuat persiapan di antaranya mulai mengawasi kita setiap saat.
Dan sesekali malaikat maut menampakkan dirinya kepada orang yang akan dicabut nyawanya dalam wujud manusia, dan seketika itu pula orang itu akan terasa terkejut dan bingung melihat malaikat maut.
Walaupun malaikat maut wujudnya hanya satu, tapi atas izin Allah SWT dia mampu mencabut nyawa seseorang dalam waktu yang bersamaan.
7 Hari Sebelum Kematian
Tanda ini muncul setelah masuk waktu Ashar, tanda-tanda kematian ini hanya diberikan Allah SWT terhadap orang yang diuji Allah dengan sakit.
Biasanya orang yang sedang sakit tak berselera makan, tiba-tiba ingin makan. Ini merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar-benar sudah dekat.
3 hari, kematian diambang pintu.
Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu.
Supaya perut kita tak mengandung banyak najis, dan ini akan memudahkan orang lain utk memandikan jasad kita. Setelah itu pula mata hitam kita tak bersinar lagi, dan bagi orang yg sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam, ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita.
Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam. Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi.
Tanda kematian:
Tanda-tanda vital berubah
Tekanan darah menurun saat seseorang mendekati ajal. Selain itu, mereka mungkin akan mengalami masalah pernapasan dan detak jantung menjadi tidak teratur atau sulit dideteksi. Saat tekanan darah turun, ginjal akan berhenti bekerja juga. Seseorang yang dekat dengan ajal mungkin memiliki urin berwarna cokelat atau berwarna karat.
Suhu tubuh turun
Sirkulasi darah mengalir ke dalam, menuju organ vital ketika seseorang tengah berhadapan dengan hari-hari terakhir di dunia. Itu berarti sirkulasi darah di tempat-tempat lain, seperti tangan dan kaki menjadi sangat berkurang. Kondisi itulah yang bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh. Kulit mungkin terlihat pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak biru-ungu berbintik-bintik.
Melansir Medical News Today, pada jam-jam terakhir sebelum seseorang meninggal dunia, organ-organ mereka mati dan tubuh mereka berhenti bekerja. Pada saat itu, yang mereka butuhkan hanyalah orang-orang tersayang berada dekat.
Mengenang Sosok Komedian Betawi yang Sudah Tiada
Dunia komedi tanah air berduka, salah satu seniman Betawi yang sudah senior dan begitu dikenal sudah tiada.
Kepergian sang komedian membuat Mandra dan Mastur syok tak percaya. Sang komedian tutup usia di kediamnnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Para pelayat baik kerabat, penggemar, hingga rekan sesama komedian masih terus berdatangan ke rumah duka.
Kepergian pelawak senior dan pegiat kesenian Betawi menjadi duka mendalam bagi dunia hiburan.
Tak heran, para pelayat tak henti berdatangan ke rumah duka.
Bukan hanya dicintai oleh penggemarnya, seniman Betawi ini juga dikenal sebagai pribadi yang mengayomi yuniornya dan dikagumi oleh rekan-rekannya.
Menurut pengakuan keluarga, sang komedian senior dikenal jarang mengeluh meski ada penyakit yang diderita.
Sang komedian menderita kompilkasi paru-paru dan diabetes, tanda orang akan meninggal pun terlihat.
Mendiang Omaswati diketahui meninggal pada usia 54 tahun di kediaman. Menurut sang adik, Mastur, Omaswati dikenal jarang mengeluh padahal ia mengidap penyakit komplikasi paru-paru dan diabetes.
Omaswati yang juga adik dari komedian Mandra ini memulai kariernya di dunia hiburan dengan bermain kesenian tradisional lenong betawi.
Kemudian merambah ke dunia televisi dan sempat berakting di sinetron Pepesan Kosong yang tayang di televisi pendidikan indonesia, TPI, pada tahun 90-an.
Pribadi yang penuh canda dan gayanya yang ceplas ceplos selalu mengundang tawa penonton. Seniman yang kerap dipanggil Mpok Omas ini juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana, dikutip dari KompasTV.
Anak komedian Omas, Dio melihat perut sang ibu tidak kembang kempis selayaknya orang bernapas.
"Jadi dia pas jam setengah delapan lagi nonton tv biasa kan, saya tinggal bentar buat ngasih makan kucing terus saya nitip ke adek saya kan, nah sekitar jam delapan kurang sepuluh saya udah balik lagi, terus jalan ke kamar mandi saya lihat dia kok perutnya nggak ngembang kempis gitu, nggak kayak orang lagi bernapas," jelas Dio Hambiah, dikutip dari Tribunnews.
Dio Hambiah sempat mengira ibunya itu hanya tidur saja. "Saya kira tidur soalnya matanya setengah terbuka. Terus saya cek napas di hidung udah nggak ada dan saya bangunin udah lemes dan tangannya udah dingin banget," ucapnya.
Dio pun langsung mengecek dan mendapati Omas sudah tak bernyawa.
Ia mengatakan kondisi kesehatan sang ibu mulai menurun dalam empat hari terakhir. "Untuk empat hari terakhir kayaknya gula sama asmanya kambuh, lagi tinggi-tingginya," terangnya.
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar