GridFame.id - Kabar bahagia kembali datang dari pemerinyah soal kelanjutan program bantuan.
Pemerintah akan melanjutkan Program Kartu Prakerja pada 2023.
Program ini akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan kemampuan dan produktivitas angkatan kerja.
Pemerintah akan melanjutkan skema semi bantuan sosial hingga akhir kuartal IV-2022 dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sama dengan sebelumnya.
Dilansir dari Kompas.com, pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp 5 triliun dengan target 1,5 juta orang.
Bukan itu saja, pemerintah merencanakan kenaikan dana pelatihan bagipara penerima Kartu Prakerja.
Skema penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu.
Dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survei.
Program Kartu Prakerja tersebut akan diimplementasikan secara daring, luring, maupun bauran.
Selain itu, penerima bantuan sosial (bansos) dari kementerian/lembaga lainnya seperti bantuan yang disalurkan Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah (BSU), atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) diperbolehkan menerima manfaat dari Kartu Prakerja.
Pemerintah juga mengungkap penyebab kenaikan dana pelatihan bagi para penerima Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja akan terus berlanjut pada tahun 2023.
Program ini berfokus pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja mengatakan, program Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19.
“Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” ujar Airlangga dalam Rapat Komite Cipta Kerja, Senin (3/10/2022).
Pada tahun 2023, pemerintah akan menaikkan besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu. Rinciannya sebagai berikut:
Skema bantuan dan insentif ini berbeda dengan program Kartu Prakerja sebelumnya. Pada skema saat ini, peserta pelatihan Kartu Prakerja mendapat bantuan Rp 3,55 juta dengan rincian sebagai berikut:
Lalu, apa alasan pemerintah menaikkan biaya pelatihan untuk program Prakerja 2023?
Baca Juga: Begini Cara Menyambungkan Rekening Prakerja, Tautkan E-Wallet Supaya Dapat Insentif!
Kepala Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) William Sudhana menjelaskan, adanya bantuan pelatihan yang lebih besar pada program Prakerja di tahun 2023 karena kegiatan dan ekonomi sudah mulai bangkit dengan meredanya Pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, program Kartu Prakerja dikembalikan ke tujuan utamanya, yaitu program peningkatan kompetensi angkatan kerja.
"Dengan fokus pada peningkatan kompetensi maka porsi bantuan pelatihan menjadi lebih besar," ujar William saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/10/2022).
Menurut dia, di tahun 2023 nanti, penerima manfaat akan punya kesempatan lebih besar untuk belajar lebih banyak dengan berbagai motode yakni daring, luring, dan bauran.
"Terkait dari kebijakan Kemenko, PMO Kartu Prakerja siap mendukung dan menjalankan kebijakan ini di lapangan," lanjut dia.
Baca Juga: Maaf! Kartu Prakerja Gelombang 45 Dipastikan Tidak Cair ke Golongan Tersebut
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Dana Pelatihan Kartu Prakerja 2023 Naik dari Rp 1 Juta Jadi Rp 3,5 Juta, Ini Alasannya"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar