GridFame.id – Cuaca ekstrem telah terjadi di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini.
Masuk bulan Oktober sebagian wilayah Indonesia mengalami hujan ringan hingga lebat setiap harinya.
Pihak BMKG pun telah merilis peringatan cuaca ekstrem yang terjadi di Oktober 2022.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menyebut bahwa ada 8 provinsi yang berpotensi banjir akibat cuaca ekstrem.
Untuk itu masyarakat yang berada di 8 kawasan berpotensi banjir diharap berhati-hati.
Penting juga untuk memantau update cuaca di sekitar wilayah setiap harinya sebelum menjalani aktivitas.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada 8 Oktober 2022, disebutkan sebagian besar wilayah Indonesia akan menghadapi cuaca ektrem hingga 15 Oktober mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Kepada Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG).
“Analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indoensia masih cukup signifikan kemungkinan peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayan dalam sepekan ke depan,”katanya.
Potensi cuaca ektrem ini meliputi hujan lebat disertai dengan angin kencang yang berpotensi mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.
Lantas mana saja daerah yang berpotensi mengalami banjir akibat cuaca Ekstrem Oktober 2022?
Potensi cuaca ekstrem ini meliputi hujan disertai angin kencang dan dapat mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.
Seperti dikutip GridFame.id 8 Provinsi akan mengalami hujan dengan kategori siaga dan berpotensi mengalami banjir.
Adapun 8 provinsi tersebut diantaranya Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Barat.
Meskipun begitu, peringatan juga ditujukan kepada wilayah lain yang sedang mengalami cuaca ekstrem.
Pasalnya BMKG memprediksi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang juga dapat terjadi di 37 Provinsi Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.
Lebih lanjut, potensi cuaca ekstrem ini merupakan hasil dari analisis dinamika atom yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik.
Sirkulasi siklonik membentuk pola angin belokan serta kecepatan angin yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia saat ini.
Untuk itu BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati sebelum memulai aktivitas di luar ruangan.
Baca Juga: Sedang Tidak Baik BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, 2 Wilayah Ini Masuk Kategori Siaga
Source | : | bmkg,ANTARA News |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar