GridFame.id - Penuturan kuasa hukum Rizky Billar, Adek Erfil Manurung, menjadi sorotan publik.
Adek Erfil Manurung kini menilai ada kejanggalan di balik laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Lesti Kejora.
Kuasa hukum Rizky Billar ini menyebut Lesti Kejora hanya akting, disuruh provokator, hingga dugaan rekayasa laporan.
Imbas dari laporan Lesti Kejora, karier dan nama baik Rizky Billar menjadi hancur.
Dikutip dari YouTube Cumicumi Senin (10/10/2022), Adek Erfil Manurung mengatakan bahwa mental Rizky Billar down.
"Itu wewenang kepolisian menaikkan penyelidikan ke penyidikan. Tapi yang perlu digarisbawahi, masalah klien kami kan mentalnya jadi down. Terganggu akibat pemberitaan-pemberitaan yang belum tentu itu kebenarannya, kesalahannya menjadi dianggap benar," terang Adek Erfil Manurung.
Adek Erfil Manurung ingin polisi membuktikan terlebih dulu terkait kebenaran Lesti Kejora yang dibanting beberapa kali.
"Padahal yang sebenarnya polisi harus membuktikan dulu, apakah betul dia (Lesti) dibanting berkali-kali. Sementara statement dari kabid humas sudah mengatakan sesuai dengan laporan polisi bahwa Lesti dibanting berkali-kali di tengah malam dan di pagi hari. Yang kedua juga begitu, dibanting berkali-kali, ini harus dibuktikan dulu," ujarnya.
Adek pun secara tak langsung meragukan pernyataan Lesti yang dibanting beberapa kali.
"Jika ini tidak terbukti, bagaimana? Ini kabid humas sudah melontarkan bahwa Lesti dibanting berkali-kali di kamarnya. Terus yang kedua juga dibanting berkali-kali, kalau dia dibanting berkali-kali, itu semua udah patah patah tulangnya," bebernya.
Di samping itu, Adek juga menilai bahwa terdapat provokator di balik laporan kasus KDRT tersebut.
Ada sosok yang ingin membuat nama Billar menjadi hancur.
"Ini ada pihak ketiga yang memang sengaja mengompori agar nama Rizky Billar hancur sehancur-hancurnya. Sekarang Rizky Billar namanya sudah hancur sehancur-hancurnya. Kemudian pekerjaannya juga banyak ditutup, ini tanggung jawab siapa? Ini kepentingan siapa?" ucapnya.
Tak membenarkan, Adek justru memberikan pernyataan yang berbanding terbalik dengan keterangan Lesti.
Ia mengatakan bahwa Lesti menyerang Billar.
"Kalau masalah dia divisum betul ada memar, itu yang nyerang Lesti. Lesti nyerang si Billar, kenapa nyerang? Ini kan sedang bertengkar, Rizky bicara 'Talak satu kau'," jelasnya.
Menurut keterangan Adek, talak satu tersebut membuat Lesti mengamuk hingga menyerang Billar.
"Sudah talak satu, makanya dia serang, ngamuk ini Lesti. Jadi masalah pertengkaran-pertengkaran biasa lah di rumah tangga," tuturnya.
Adek pun kembali mempertanyakan sosok yang akan bertanggung jawab atas karier Billar.
"Kita juga semua pasti mengalami hal-hal demikian. Tapi menjadi persoalan sekarang adalah Rizky Billar publik figur dan nama baiknya sudah hancur akibat netizen. Lalu siapa bertanggung jawab dalam hal ini jika tidak terbukti?" ujarnya.
Adek kembali menekankan pihak penyidik untuk benar-benar membuktikan apakah Billar memang benar membanting Lesti beberapa kali.
"Saya hanya ingin membuktikan kepada pihak penyidik, buktikan bahwa bener nggak klien saya membanting-banting berkali-kali? Kemudian itu saksi ngelihat nggak ketika kejadian seperti itu? Kan ada saksinya dua orang nih, membanting-banting ya, membanting-banting berkali-kali, melihat nggak?" lanjutnya.
Secara tak langsung, Adek menilai bahwa Lesti ada kemungkinan akting, bukan benar-benar berkelahi jika saksi membenarkan hal tersebut.
"Kalau misalnya saksi melihat ya berarti bukan perkelahian, berarti akting dong," terangnya.
Kuasa hukum Rizky Billar khawatir laporan direkayasa
Selain itu, Adek merasa khawatir jika Lesti hanya merekayasa laporan tersebut yang kini telah menghancurkan nama Billar.
"Saya khawatirkan kasus ini bisa jadi direkayasa, itu menghancurkan nama baik klien saya," tutup Adek Erfil Manurung.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Rizky Billar Bantah KDRT, Pengacara Sebut Lesti Kejora Akting, Ada Provokator dan Rekayasa Laporan
Source | : | Tribunnews Maker |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar