Madu juga dapat digunakan sebagai obat batuk alami untuk anak-anak. Anda bisa memberikan minuman hangat yang diberi sedikit madu. Bahan alami ini dapat membantu melawan infeksi dan meredakan sakit tenggorokan karena mengandung zat anti-bakteri.
Namun, jangan memberikan madu pada anak di bawah satu tahun karena si kecil berisiko mengalami keracunan botulisme.
Banyak minum
Pastikan anak banyak minum cairan ketika batuk. Pemberian cairan atau hidrasi penting untuk mencegah tenggorokan kering penyebab batuk. Untuk anak yang masih menyusu, berikan ASI lebih banyak. Untuk anak di anak enam bulan, orangtua bisa memberikan air, susu, jus, wedang hangat tanpa kafein, kuah sup, atau cairan elektrolit.
Kapan perlu waspada saat anak batuk? Apabila orangtua sudah menjajal beberapa obat batuk anak alami di atas tapi masalah kesehatan ini tak kunjung sembuh, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Terutama jika batuk pada anak: Berlangsung lebih dari 10 hari Disertai sakit di bagian dada, tenggorokan, atau di telinga Demam tinggi lebih dari tiga hari Anak lemas Batuk sampai sesak napas Kulit anak jadi kebiruan atau pucat, terutama di bagian kuku atau bibir Jika muncul tanda-tanda di atas ketika anak batuk, segera konsultasikan ke dokter atau bawa anak ke rumah sakit terdekat, dikutip dari Kompas.com.
Fakta Soal Sirup Obat Batuk Diduga Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Akut
Dikutip dari laman The Guardian, pengumuman WHO ini adalah peringatan terkait adanya kasus kematian 66 anak di Gambia.
Adapun sirup obat batuk tersebut adalah sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals di India.
Keempat produk yang diperingatkan WHO sebagai produk terkontaminasi ini adalah:
WHO memperingatkan, produk ini mungkin telah didistribusikan di luar Afrika Barat. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, keempat sirup obat batuk dan flu ini menyebabkan cedera ginjal akut dan kematian 66 anak di Gambia.
“Hilangnya nyawa anak-anak muda ini sangat memilukan bagi keluarga mereka,” kata Tedros.
Ia mengatakan, WHO akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan perusahaan dan otoritas pengatur di India.
Kontaminasi
Dalam keterangannya WHO menyebut, berdasarkan analisa laboratorium dari sampel produk diketahui keempat produk ini tercemar dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar yang tak bisa diterima.
WHO menjelaskan dietilen glikol dan etilen glikol beracun bagi manusia saat dikonsumsi dan bisa berakibat fatal.
Efek toksik yang muncul yakni sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut yang bisa berujung kematian.
“Semua batch produk ini harus dianggap tidak aman sampai mereka dapat dianalisis oleh Otoritas Pengatur Nasional terkait,” tulis WHO.
WHO juga menekankan bahwa produk tersebut tak aman terutama untuk anak-anak karena bisa berakibat cedera serius maupun kematian, dikutip dari Kompas.com.
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar