Seperti yang sudah kita ketahui, ketuban adalah cairan yang menyelimuti rahim tempat dimana bayi berada dalam kandungan, ketuban ini memiliki peran yang penting selama masa kehamilan. Secara normal, plasenta bayi biasanya akan pecah dengan sendirinya saat terjadinya kontraksi menjelang persalinan.
Ketuban yang pecah terlalu dini dan jauh dari waktu perkiraan persalinan tentu menjadi salah satu kondisi yang harus diwaspadai karena bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang secara normal.
5. Pendarahan Mendadak
Sama seperti kram pada perut, para ibu hamil juga sering mengalami flek atau pendarahan ringan selama masa kehamilan. Pendarahan hebat yang terjadi secara mendadak disertai dengan nyeri pada perut tentu bukan hal yang umum dan harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik, atau bahkan memang sudah meninggal di dalam kandungan sejak beberapa waktu sebelumnya.
6. Morning Sickness Berkurang
Morning sickness adalah hal yang wajar dialami oleh ibu hamil terutama pada minggu ke-8 sampai 16, biasanya ditandai dengan rasa mual yang berlebihan karena kadar HCG yang tinggi, tapi ini bisa menjadi tanda bahwa janin di dalam kandungan berkembang secara normal. Namun, saat ibu hamil tiba-tiba tidak pernah lagi mengalami morning sickness, kondisi ini tentunya harus diwaspadai karena bisa menjadi salah satu tanda bahwa janin tidak berkembang dengan sempurna.
7. Ukuran Fundus Tidak Normal
Selama kehamilan, dokter kandungan akan melakukan pengukuran pada bagian rahim, terutama untuk melihat tinggi fundus (bagian puncak rahim sampai tulang kemaluan). Pengukuran ini bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik atau tidak, sekaligus untuk mengecek panjang fundus agar tetap sesuai dengan usia kehamilan.
Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan ukuran normal, berarti ada masalah dengan kehamilan tersebut, bisa karena air ketuban yang terlalu sedikit, posisi bayi yang sungsang, atau bahkan menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang sempurna, dikutip dari Kompas.com.
Penyebab Janin Tidak Berkembang
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pembelahan sel terhenti dan janin gagal berkembang. Kebanyakan kondisi tersebut adalah kondisi yang tidak bisa dikontrol atau dicegah. Dilansir dari WebMD, penyebab janin tidak berkembang yang paling utama adalah kualitas sel telur atau sperma yang buruk dan kelainan kromosom, misalnya jumlah kromosom kurang atau berlebih.
Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi. Selain itu, ada pula beberapa faktor risiko yang mungkin memengaruhi dan mencegah perkembangan janin terjadi.
Beberapa diantaranya adalah merokok, konsumsi minuman beralkohol, infeksi, minum obat-obatan tertentu, dan hipertensi. Kebanyakan wanita hanya mengalami blighted ovum sekali. Jika Anda mengalami keguguran berulang kali, konsultasikan ke dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan reproduksi Anda dan pasangan, dikutip dari Kompas.com.
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar