"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022," jelas dr. Syahril.
Testing dan tracing terhadap 10 kontak erat pun langsung dilakukan. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB.
Kabar baiknya menurut Syahril walau Covid XBB ini cepat penularannya namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Penting diketahui, mengutip The Daily Beast, varian XBB ini keturunan yang sangat bermutasi dari Omicron. Varian ini yang mendorong gelombang rekor infeksi mulai sekitar setahun yang lalu.
Dapat dikatakan, XBB dalam banyak hal merupakan bentuk virus terburuk sejauh ini.
Sebab lebih menular daripada varian atau subvarian sebelumnya. Bahkan XXB jmampu menghindari antibodi dari terapi monoklonal, yang berpotensi membuat seluruh kategori obat tidak efektif sebagai perawatan COVID.
Prihal XBB ini menurut Amesh A. Adalja, M.D., dari Johns Hopkins Center for Health Securit, melansir Prevention, XBB adalah versi hibrida dari dua jenis BA.2 bentuk Omicron.
Sejak pertama kali diidentifikasi pada Agustus 2022 di India, saat ini XBB telah ditemukan di 24 negara.
Satu hal yang harus masyarakat ketahui adalah bagaimana cara mencehaj XBB ini.
Dilansir dari laman Kemenkes, adapun cara mencegah infeksi varian XBB ini:
Artikei ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul Cara yang Direkomendasikan Cegah Covid XBB yang Sudah Terdeteksi di Indonesia
Baca Juga: Gejala Covid-19 Omicron XBB, Kasus Pertama Ditemukan di Indonesia! Seberapa Bahayanya?
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar