Dilansir dari Sonora.id, ada arti yang tersembunyi dibalik telinga berdenging di jam-jam tertentu, terutama saat sore hingga malam hari.
Telinga kiri berdenging berarti Anda akan diterima kerja di tempat yang Anda impikan.
Telinga kanan maka pertanda akan adanya sebuah kabar baik yang tak disangka-sangka.
Telinga kiri berdenging menjadi tanda akan mengalami sebuah musibah kecelakaan .
Sedangkan telinga kanan berdengin berarti Anda akan tamu dari jauh yang akan memberikan pertolongan dari masalah Anda.
Telinga kiri berdenging artinya ada ada seseorang yang akan mengirimkan pelet atau santet kepada Anda.
Telinga kanan artinya ada mahkluk halus mengikuti Anda.
Telinga kiri berdenging artinya Anda mungkin akan kehilangan anggota keluarga yang Anda sayangi.
Telinga kanan berdenging jadi pertanda Anda akan menjadi seorang pemimpin yang disegani.
Telinga kiri pertanda seseorang yang sangat Anda percayai akan mengkhianati Anda.
Telinga kanan berdenging menjadi pertanda Anda akan tertipu seseoran yang bermulut manis.
Telinga kiri artinya Anda akan mendapatkan sesuatu yang Anda inginkan secara tidak disangka-sangka.
Telinga kanan artinya Anda akan mendapatkan rezeki yang tak diduga-duga.
Telinga kiri berdenging berarti akan ada salah seorang di keluarga besar kamu yang akan menikah.
Telinga kanan berdenging berarti Anda akan memperoleh masalah di tempat kerja.
Telinga kiri artinya Anda akan dijahati oleh seseorang yang merasa iri kepada Anda.
Telinga kanan artinya Anda akan mendapatkan keselamatan yang mengancam diri Anda.
Telinga kiri berarti Anda akan memperoleh cobaan yang bertubi-tubi.
Telinga kanan adalah pertanda Anda dirindukan oleh orang yang Anda cintai.
Telinga kiri berdening tandanya dalam waktu dekat ini Anda akan memperoleh kesuksesan dari usaha Anda.
Telinga kanan berdenging artinya Anda akan mendapatkan sebuah petunjuk yang baik dan bermanfaat kepada Anda.
Baca Juga: Arti Lidah Tergigit Tiba-tiba Ternyata Bisa Jadi Pertanda Buruk?
Source | : | Sonora.ID |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar