GridFame.id - Gejala umum Covid-19 terus berubah, simak gejala terbarunya yang paling khas.
Bersama dengan mutasi virus, vaksinasi dan infeksi sebelumnya sudah banyak mengubah pengalaman manusia dengan penyakit ini.
Hal ini menyebabkan gejala umum COVID-19 jadi berubah.
Menurut analisis terbaru, gejala umum COVID-19 bervariasi.
Hal ini tergantung status vaksinasi dan berapa banyak dosis yang disuntikkan.
Orang yang sudah mendapatkan vaksinasi, cenderung mengalami gejala lebih sedikit dan tak terlalu parah.
Tak cuma itu, orang yang sudah disuntik vaksin COVID-19 juga mengalami infeksi dalam waktu relatif lebih singkat.
Akibat terus munculnya varian baru ini, masyarakat dunia diimbau untuk melakukan vaksinasi.
Pakar kesehatan juga ada yang mengatakan harus lebih waspada jika gejala tersebut muncul dalam 2-14 hari setelah berbagai kejadian tertentu.
Lantas, bagaimana membedakan Covid-19 dengan flu biasa?
Inilah gejala umum COVID-19 berdasarkan vaksin yang didapatkan.
Baca Juga: Disebut Lolos Antigen Ini Gejala Covid Omicron XBB yang Perlu Dipahami
Saat ini gejala khas Covid-19 seperti kehilangan penciuman atau anosmia, sesak napas, dan demam tak lagi berada di urutan teratas. Bahkan, menurut Co-founder Zoe Health Study, Prof Tim Spector, gejala Covid-19 terbaru lebih menyerupai penyakit flu biasa.
"Demam dan kehilangan penciuman benar-benar jarang sekarang. Begitu banyak orangtua mungkin tidak mengira mereka terkena Covid-19. Mereka akan mengatakan itu pilek dan tidak akan dites," ujar dia, dikutip dari laman IFL Science (3/10/2022).
Senada, dilansir dari Everyday Health, spesialis penyakit menular di Stanford University, Dean Winslow mengungkapkan, gejala Omicron atau varian yang mendominasi saat ini cenderung menyerupai flu. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tetap melakukan tes Covid-19 meski hanya bergejala ringan.
Winslow juga menekankan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk menghindari infeksi, masyarakat harus tetap mengenakan masker saat berada di kerumunan. Dirinya juga meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin bivalen, yakni gabungan antara vaksin virus corona versi asli dan varian Omicron.
"Meskipun mungkin tidak memberikan perlindungan lengkap dari infeksi terhadap beberapa subvarian Omicron yang lebih baru, itu akan membantu melindungi terhadap penyakit serius, rawat inap, dan kematian," ungkap Winslow, dikutip dari Kompas.com.
Gejala umum pada orang divaksin lengkap
Berikut peringkat gejala COVID-19 pada orang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin:
Gejala umum pada orang divaksin satu dosis
Baca Juga: Sekali Lagi Tolong Waspada Berikut Gejala Umum Omicron XBB yang Wajib Dikenali
Pada orang-orang yang baru menerima dosis pertama vaksin COVID-19, peringkat gejala umumnya antara lain:
Gejala umum pada orang tanpa vaksin
Tak berbeda jauh, inilah peringkat gejala umum yang dilaporkan terjadi pada orang tanpa vaksin COVID-19:
Bersasarkan gejala umum di atas, saat ini gejala khas COVID-19 seperti anosmia, sesak napas, dan demam enggak lagi jadi yang utama.
Bahkan, menurut Co-founder Zoe Health Study, Prof Tim Spector, gejala COVID-19 terbaru lebih mirip penyakit flu biasa, dikutip dari GridKids.
Cara Membedakan Covid-19 dengan Flu Biasa
eningkatan jumlah kasus Covid-19 akibat peredaran varian Omicron membuat banyak orang khawatir. Kecemasan ini semakin tinggi khususnya ketika kita atau keluarga mengalami gejala sakit flu, demam, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau batuk.
Baca Juga: Begini Cara Bedakan Anda Terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5 dengan Flu Biasa
Apalagi ketika cuaca tidak menentu seperti saat ini yang membuat semua orang rentan mengalami keluhan tersebut. Selain infeksi Corona, ada kemungkinan keluhan yang kita rasakan dipicu oleh sebab lainnya.
Namun spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengatakan, dalam kondisi pandemi ini, lebih baik memikirkan Covid-19 sebagai kemungkinan pertama. "Selalu pikirkan kemungkinan pertama adalah Covid sampai terbukti tidak karena Covid akan berakibat bagi orang lain juga tidak hanya anda sendiri," katanya, dikutip dari akun Instagramnya.
Berbagai keluhan tersebut memang paling lazim dikenal sebagai gejala Covid-19 selain juga nyeri otot, sakit kepala, malaise dan kelelahan. Gejala lain yang bisa terjadi adalah sesak napas, anosmia, kemerahan kulit, mata merah, mual, muntah, diare dan nyeri dada.
"Secara umum, tidak ada gejala khas pada Covid bisa mirip penyakit-penyakit infeksi lain," tambah Dokter Ning.. Apa yang harus diwaspadai ketika curiga sakit Covid-19?
Misalnya, kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi atau probable Covid-19 dan bepergian ke atau tinggal di daerah yang tinggi penularannya. Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah pernah melakukan aktivitas berisiko atau berkerumun dan bekerja di tempat yang berisiko tinggi penularan.
Saat ini, sebagian besar gejala Covid-19 bisa sangat ringan atau ringan sehingga sering diabaikan atau dianggap sakit biasa. "Jadi lengah prokes dan tidak mau tes atau isolasi. Saat sakit tidak benar menjalani isolasinya. Isolasi masih berinteraksi dengan orang lain dan masa isolasi tidak dijalani dengan benar."
Dokter Ning menyebutkan, kita bisa curiga terinfeksi Covid-19 jika mengalami sejumlah kondisi seperti di atas. Namun konsultasikan kesehatan kita ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat soal kondisi saat ini.
Hal yang sebaiknya dilakukan saat curiga menderita Covid-19? Ketika kita curiga menderita Covid-19 karena sejumlah gejala yang dirasakan, jangan langsung panik, takut atau menyangkal. Segera lakukan isolasi atau menjauh dari keluarga dan lakukan protokol kesehatan dengan benar. Istirahat dan jaga kesehatan imun dengan makan makanan bergizi, berjemur dan menghindari stres.
Dokter Ning mengingatkan, penting juga untuk memantau kondisi kita termasuk gejala, tensi, nadi, suhu badan, dan saturasi oksigen. Paling utama, konsultasikan ke dokter soal kondisi saat ini agar bisa dipastikan dengan melakukan tes Covid-19. "Bila tidak memungkinkan test, anggap positif Covid-19 dan lakukan isolasi dengan benar," tutup Ning, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ini Saran WHO Agar Tak Terinfeksi Varian Omicron yang Miliki Gejala Khas Dibanding Varian Baru
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar