Dilansir dari akun Twitter @arudescorps, ia menceritakan pengalaman diteror debt collector pinjol legal dan ilegal sekaligus.
Wanita ini mengaku dirinya sudah melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi, namun malah mendapat respon kurang menyenangkan.
Alih-alih mendapatkan bantuan mengusut tuntas pinjol tersebut, polisi malah menyinggung soal foto porno yang biasa dijadikan ancaman para DC.
Ia juga menyebut pihak kepolisian justru memintanya memblokir saja semua penagih yang menghubunginya.
"Setelah seminggu dibully pinjol, gue akhirnya lapor polisi terus mereka malah nanya “mba ada foto porno?” “ngga” “yaudah sisa block aja mba semuanya”," tulisnya pada (13/09/2022).
Ia juga mengaku sudah diancam dan data pribadinya disebar oleh pinjol ilegal yang tak ditemukan aplikasinya di App Store.
"Padhaal gw dah di ancem gini loh, list contact udh disebar, dan td ada salah satu app legal yg mnt maaf ke gue setelah gw lapor ojk, malah app ilegal ini gw bingung lapor kemana nya. itu kl dicari mau tunai di appstore jg gak ada, di google pun gak ada," jelasnya.
Sebagai korban, ia merasa pengaduan yang disampaikan diremehkan oleh petugas sehingga ia kecewa.
"Tolong bangetlah at least dibaca dan diserap dulu pengaduan pengaduan kyk gini. ini kasar bgt pdhl app nya aja gak bisa dicari. gimana mau ada jalan tengah kalau bahkan app nya aja saya gak tau? sy lapor baik2 malah ditanya foto porno," tambahnya.
Wanita ini merasa dirinya tidak dibantu sehingga memutuskan melanjutkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.
Source | : | Twitter. com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar