Perusahaan fintech yang melakukan praktik Galbay Pinjol biasanya menetapkan bunga dan biaya administrasi yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai ratusan persen per tahun.
Hal ini dapat menyebabkan konsumen terjebak dalam cicilan yang tidak terbayar dan mengakibatkan masalah keuangan yang lebih besar di kemudian hari.
Perusahaan fintech yang melakukan praktik Galbay Pinjol seringkali menggunakan tindakan penagihan yang tidak manusiawi, seperti mengancam atau mengejar konsumen yang belum membayar cicilan.
Hal ini dapat menyebabkan tekanan psikologis dan emosional yang berat bagi konsumen.
Beberapa perusahaan fintech yang melakukan praktik Galbay Pinjol juga terlibat dalam pencurian identitas konsumen dengan meminta data pribadi yang sensitif,.
Seperti nomor KTP dan informasi keuangan berupa nomor rekening maupun PIN ATM.
Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan masalah hukum yang lebih besar di kemudian hari.
Jika konsumen tidak dapat membayar cicilan yang telah jatuh tempo, maka perusahaan fintech dapat melaporkan hal tersebut ke lembaga kredit dan membuat konsumen tercatat dalam daftar hitam kredit.
Hal ini dapat menyebabkan sulitnya mendapatkan akses ke produk keuangan lain di masa depan.
Dalam rangka melindungi diri dari akibat Galbay Pinjol, sebaiknya menghindari menggunakan layanan peminjaman online yang ilegal atau tidak memiliki izin dari regulator keuangan yang berwenang.
Selalu melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan fintech tertentu dan pastikan bahwa perusahaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh regulator keuangan yang berwenang.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar