Dilansir dari laman resmi ajaib.co.id, ini cara yang bisa dilakukan untum terbebas dari paylater:
Utang berbunga dan non-bunga itu berbeda, utang non-bunga itu misalnya Anda pinjam dari teman, atau dari orang tua, pacar, kerabat, sahabat.
Mereka biasanya tidak menerapkan bunga, kalau ternyata berbunga mungkin Ands berteman dengan lintah darat jadi utang Anda hanya sebesar itu saja.
Sedangkan utang PayLater mengandung bunga, bayangkan saja dari limit kredit Rp 3,5 juta Anda dibebankan cicilan Rp 375 ribu per bulan sebanyak 12 kali, artinya Anda total membayar Rp 4,5 juta untuk utang Rp 3,5 juta.
Belum lagi jerat PayLater membuat Anda membayar lebih banyak, setelah mendapat pinjaman non-bunga, lunasi seluruh pinjaman berbunga PayLater Anda.
Berikutnya adalah mencicil utang Anda ke orang tua, atau teman, kepada siapapun yang Anda mintai tolong untuk membayar PayLater.
Biasanya di tahap ini kita mulai merasa nyaman karena tekanan berkurang.
Baca Juga: Ingat Baik-Baik! Ini 5 Modus Penipuan Paylater yang Bikin Saldo Korban Terkuras Habis
Tekanan akibat pinjaman dari orang tua tentu beda rasanya dengan pinjaman dari aplikasi, dan biasanya bisa dicicil juga dengan tanpa bunga.
Anda mesti ingat bahwa Anda sebenarnya mampu membayar cicilan utang, Anda hanya perlu paksa diri untuk melakukannya.
Setelah cicilan utang pada orang tua atau teman, maka berikutnya Anda bisa terus menyisihkan dana untuk tujuan yang lain.
Selalu ingat kata-kata dirimu sendiri ketika membayar cicilan PayLater yang biasanya berbunyi “Mestinya uang segini bisa buat cicil motor, beli saham kek atau cicil emas”.
Nah, itulah yang akan Anda lakukan, setelah berbulan-bulan melalukan pembayaran utang, persepsi tentang dirimu tentu berubah.
Setelah PayLater kamu selesai, berikutnya Anda bisa menyisihkan dana untuk tujuan lain seperti menabung saham berdividen.
Baca Juga: Jangan Kira Bisa Kabur! Catat, Ini Risiko Galbay Indodana Paylater yang Tak Kalah Ngeri dari Pinjol
Source | : | ajaib.co.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar