GridFame.id -
Shopee Paylater kini banyak digunakan oleh masyarakat.
Pasalnya, banyak yang lebih memilih pembayaran dengan paylater jika keadaan mendesak.
Shopee Paylater sendiri merupakan fitur pembayaran dari aplikasi Shopee.
Dimana pelanggan diperbolehkan untuk 'berutang' dulu demi membeli barang yang diinginkan.
Namun, untuk pembayaran paylater ini memang memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihannya anda bisa langsung mendapatkan barang tersebut dan melunasi dengan cara dicicil.
Kekurangannya, anda bisa kecanduan untuk melakukan pinjaman secara terus menerus.
Ya , berutang memang bisa memberikan efek negatif yaitu menjadi kecanduan.
Hal itu membuat anda terus berutang sampai puncaknya tak bisa lagi membayar tagihan.
Akhirnya gali lubang tutup lubang yang bisa memberikan dampak bisa baca dibawah ini 'Gali Lubang Tutup Lubang' Lunasi Pinjol, Bukannya Selesai Malah Bikin Hutang Terus Menumpuk?
Berikut ini merupakan tips agar tak kecanduan menggunakan pembayaran paylater.
Baca Juga: Pantas Banyak yang Galbay, Segini Denda 1 Hari Telat Bayar Spaylater Bisa Bikin Mencekik
Buat Batasan Anggaran Belanja Setiap Bulan
Melansir dari KreditPintar.com, ketika Anda sudah bertekad untuk mulai mengatasi kecanduan belanja online, mulailah dengan membuat batasan anggaran belanja.
Jika memungkinkan, buat anggaran untuk setiap minggu. Namun, jika dirasa sulit, kamu bisa membuat anggaran bulanan.
Cara ini dinilai bisa membantu Anda untuk mengontrol diri untuk tidak langsung menghabiskan uang untuk belanja.
Melainkan Anda bisa menganggarkan uang untuk kebutuhan lainnya yang lebih penting. Misalnya, untuk keperluan menabung, investasi, dan keperluan lainnya.
Berkomitmen dengan Perencanaan Keuangan
Membuat batasan anggaran belanja tiap bulan akan dirasa sia-sia jika Anda tidak berkomitmen dengan perencanaan tersebut.
Ketika Anda mulai membuat komitmen dan ternyata komitmen tersebut tidak dilakukan, Anda bisa menerapkan konsekuensi tertentu untuk diri sendiri.
Misalnya saja, jika pengeluaran Anda lebih banyak dari batasan anggaran yang dibuat dalam satu bulan, maka di bulan berikutnya Anda bisa memotong anggaran belanja.
Dengan begitu, Anda tidak bisa lagi berbelanja berlebihan di bulan tersebut.
Cara ini setidaknya bisa membantu melatih diri Anda untuk lebih berkomitmen dan mengatasi kecenderungan kecanduan belanja online.
Hindari Penggunaan Paylater dan Kartu Kredit
Sistem pembayaran untuk belanja online saat ini sangatlah beragam. Bahkan, pembeli juga bisa membeli dengan cicilan yaitu dengan menggunakan Paylater dan kartu kredit. Sayangnya, kemudahan seperti ini juga bisa menjadi bumerang tersendiri dan dapat menyebabkan kecanduan belanja online.
Bagaimana tidak, pembeli bisa saja menggampangkan pembayaran barang belanjaan tanpa memikirkan konsekuensi kedepannya. Oleh karena itu, lebih baik jika Anda menghindari penggunaan Paylater dan kartu kredit ketika akan berbelanja online. Terlebih jika Anda sedang mencoba untuk menghilangkan kebiasaan kecanduan belanja online.
Selain itu, Anda juga bisa membatasi menyimpan banyak uang dalam dompet elektronik. Menyimpan uang dalam bentuk digital sering membuat keinginan berbelanja online semakin tinggi. Kebanyakan orang bisa membatasi pengeluaran mereka dengan memegang uang tunai dibandingkan dengan menyimpan dalam uang non-tunai.
Selektif dalam Menilai Kebutuhan Belanja
Tips terakhir yang perlu Anda terapkan dalam mengatasi kecanduan belanja online adalah dengan selektif menilai kebutuhan belanja. Selama ini, kebanyakan orang yang mengidap kecanduan belanja online sering kali membeli barang padahal barang tersebut tidak begitu dibutuhkan.
Jadi, ketika Anda merasakan keinginan untuk membeli suatu barang, tanyakan pada diri Anda apakah Anda benar-benar butuh dengan barang tersebut. Kemudian, ambil waktu jeda terlebih dulu, tunggu hingga 3-7 hari sebelum membuat keputusan membeli.
Jika sampai lebih dari 7 hari Anda merasa benar-benar membutuhkan barang tersebut, maka Anda bisa membelinya. Tetapi, jika setelah 7 hari keinginan Anda tidak lagi menggebu-gebu seperti sebelumnya, bisa jadi Anda tidak lagi menginginkan barang tersebut dan tidak begitu membutuhkannya.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar