Penyebab pertama mengapa pinjaman Akulaku ditolak adalah karena pengguna masih memiliki pinjaman di KTA maupun di Dana Cicil.
Hal ini sudah menjadi ketentuan dari Akulaku, dimana ketika pengguna masih memiliki pinjaman di KTA atau Dana Cicil, salah satu pinjaman tersebut sudah pasti tidak akan bisa diajukan.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di Akulaku, pengguna tentu harus memiliki kredit poin atau skor kredit yang mencukupi.
Jika skor kredit poin kurang dari batas minimal, maka besar kemungkinan pengajuan yang dilakukan akan ditolak oleh pihak Akulaku.
Hal ini terdeteksi karena pengguna pernah mengalami telat bayar atau bahkan gagal bayar.
Baca Juga: Mau Limit Pinjaman Bertambah? Lakukan 7 Cara Ini Untuk Menaikkan Kredit Poin Akulaku Paylater
Penyebab pinjaman Akulaku ditolak yang berikutnya adalah adanya perbaikan sistem atau sistem error di aplikasi Akulaku.
Jika terjadi masalah demikian, biasanya bukan hanya pengajuan pinjaman saja yang akan ditolak, namun hampir semua fitur yang ada di dalam Akulaku akan tidak bekerja.
Dan untuk penyebab pinjaman Akulaku ditolak yang terakhir dikarenakan pengguna memiliki tunggakan di Akucicil.
Ketika pengguna memiliki tunggakan di cicilan barang, maka sudah pasti skor kredit akan menurun. Inilah yang menjadi penyebab mengapa pengajuan pinjaman KTA maupun Dana Cicil ditolak.
Cara pertama agar pengajuan pinjaman Akulaku disetujui adalah dengan melunasi tagihan pinjaman, baik di KTA Asetku atau Dana Cicil.
Usahakan juga untuk mengajukan pinjaman sesuai kemampuan, pilih juga tenor yang panjang agar cicilan per bulan lebih ringan.
Anda juga bisa memperbaiki skor kredit atau meningkatkan skor kredit agar dinilai laik menerima pinjaman.
Selain itu, Anda juga bisa menghubungi CS Akulaku di nomor 1500920 atau Hotline Collection 021-24112009 atau bisa juga melalui email collection.indonesia@akulaku.com untuk menyampaikan keluhan.
Baca Juga: Bolak-Balik Gagal Transaksi Pakai Paylater? Simak Begini Cara Mengajukan Komplain ke Akulaku
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar