Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, phising merupakan modus paling banyak digunakan dalam kejahatan siber.
“Phising bisa dilakukan oleh semua orang, tidak harus memiliki kemampuan coding dan hacking. Minimal para pelaku memiliki data target calon korban serta bisa melakukan pendekatan persuasi atau social engineering,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023).
Dalam kasus ini, Pratama menjelaskan bahwa pelaku mengetahui nomor ponsel korban dan mengirimkan link phising menyerupai aplikasi keuangan korban.
“Masyarakat yang kebetulan memakai aplikasi yang dimaksud, maka kemungkinan besar akan melakukan klik link dan mengisi data nomornya yang terdaftar dan password,” jelasnya.
Setelah korban memasukkan data di link phising tersebut, pelaku akan melakukan upaya log in hingga muncul request one time password (OTP) ke nomor korban.
“Saat pelaku bisa masuk, di sana lah akhirnya pelaku bisa leluasa melakukan penarikan dana karena sudah masuk dengan OTP dan memiliki password korban, ponsel pelaku dikenali sah karena melewati OTP tadi,” jelas Pratama.
Pratama mengatakan, akun yang sudah dijebol tetap bisa digunakan, namun segera ubah password dan PIN transaksi.
“Sehingga ponsel pelaku otomatis log out dari aplikasi keuangan tersebut,” tandasnya.
Pakar keamanan siber Alfons Tanuwijaya menjelaskan, cara untuk menghindari sekaligus mencegah aksi phising salah satunya adalah tidak mudah percaya pada tautan yang dikirim oleh seseorang.
“Jangan mudah percaya dengan tautan yang diberikan oleh siapa pun, baik orang dikenal apalagi tidak dikenal,” tuturnya.
Selain itu, juga bisa memasang antivirus tertentu yang dapat memantau tautan-tautan berbahaya dan membantu mengamankan perangkat dari phising.
Baca Juga: Apa itu Take Over Kredit Bank? Ini Keuntungan dan Cara Mengajukannya
Namun, Alfons mengingatkan meskipun perangkat telepon sudah diberi antivirus, tetapi pengguna tetap harus waspada terhadap tautan yang diterima.
“Karena tautan phising sangat cepat berubah dan kecepatannya lebih tinggi dari kemampuan antivirus mendeteksi tautan phishing baru,” tandasnya.
Baca Juga: Waduh! Ternyata Ini 4 Penyebab Pengajuan Pinjaman di Akulaku Selalu Ditolak dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar