GridFame.id - Beberapa hari ini, media sosial tengah membicarakan soal Bank BSI yang mengalami error yang dialami sejak 8 Mei hingga 11 Mei 2023.
Manajemen bank syariah terbesar nasional itu mengakui adanya indikasi serangan siber yang mengganggu jaringan layanan perbankan selama berhari-hari.
Diketahui, layanan perbankan itu terkena ransomware yang dilakukan oleh sekelompok hacker, Lockbit 3.0.
Hal ini pun membuat banyak nasabah Bank BSI mengaku mengalami kerugian hingga mahasiswa di Aceh disebut kelaparan karena dana mereka tertahan di sana.
Bank BSI sendiri memang banyak memiliki nasabah di kota Aceh karena merupakan bank syariah.
Kasus Bank BSI yang mengalami error selama beberapa hari dapat menjadi pelajaran penting bahwa memiliki lebih dari satu rekening bank dapat memberikan manfaat dalam situasi-situasi yang tidak terduga seperti ini.
Dalam situasi seperti yang terjadi pada Bank BSI, jika seseorang hanya memiliki satu rekening bank dengan bank tersebut, maka mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses dan mengelola uang mereka selama bank mengalami masalah teknis.
Namun, jika seseorang memiliki rekening di bank lain, mereka masih bisa mengakses dan mengelola uang mereka tanpa terkena dampak dari masalah teknis yang sedang terjadi pada Bank BSI.
Selain itu, memiliki lebih dari satu rekening bank juga dapat memberikan manfaat lain seperti:
Namun, perlu diingat bahwa memiliki lebih dari satu rekening bank juga dapat menimbulkan biaya tambahan seperti biaya administrasi dan biaya transaksi.
Baca Juga: Bukan Cuma Pegadaian! Ini Dia Cara Menggadaikan Emas di Bank Lewat Aplikasi BSI Mobile
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membuka rekening bank tambahan, pastikan untuk mempertimbangkan keuntungan dan biaya yang terkait dengan setiap rekening bank dan pastikan untuk memilih rekening yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Selain bank, ada pilihan penyimpanan uang lain yakni dompet digital atau e-wallet seperti GoPay, OVO, DANA, dan lain-lain.
Baik bank maupun e-wallet memiliki keuntungan dan risiko masing-masing dalam hal keamanan.
Menyimpan uang di bank umumnya dianggap lebih aman karena bank diatur oleh otoritas keuangan dan dilindungi oleh undang-undang.
Bank juga biasanya memiliki sistem keamanan yang kuat seperti enkripsi data dan pengawasan terhadap aktivitas transaksi.
Selain itu, dana yang disimpan di bank biasanya diasuransikan oleh lembaga asuransi deposit.
Namun, tidak semua bank selalu aman dan terkadang terjadi kegagalan sistem atau kecurangan yang dapat mengancam keamanan dana nasabah.
Selain itu, di beberapa negara, dana yang disimpan di bank hanya diasuransikan hingga batas tertentu sehingga jika jumlah dana melebihi batas itu dan terjadi kebangkrutan, nasabah mungkin tidak dapat mengembalikan semua dana mereka.
Di sisi lain, e-wallet juga memiliki keuntungan dan risiko.
E-wallet biasanya memungkinkan pengguna untuk dengan mudah melakukan transaksi keuangan dan mengelola uang mereka melalui aplikasi atau platform online.
Beberapa e-wallet juga memiliki fitur keamanan yang kuat seperti verifikasi dua faktor dan enkripsi data.
Baca Juga: Prosesnya Cuma 1-2 Hari Saja, Begini Syarat dan Cara Pinjam Uang Tunai Lewat Aplikasi BSI Mobile
Namun, risiko keamanan juga ada di e-wallet, misalnya jika hacker atau orang yang tidak berwenang berhasil masuk ke akun e-wallet seseorang dan mencuri dana mereka.
Selain itu, jika e-wallet tidak diatur oleh otoritas keuangan dan tidak diasuransikan, maka risiko kehilangan dana nasabah dapat menjadi lebih besar.
Secara keseluruhan, baik bank maupun e-wallet memiliki risiko dan keuntungan masing-masing dalam hal keamanan.
Namun, penting untuk memilih penyedia layanan keuangan yang terpercaya dan memiliki sistem keamanan yang kuat, serta selalu berhati-hati dalam menggunakan layanan tersebut.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Limit Transaksinya Sampai Jutaan Rupiah! Begini Cara Transfer Saldo BSI Mobile ke Akun LinkAja
Source | : | Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar