GridFame.id - Para pencari penghasilan tambahan atau freelance hati-hati!
Di era modern seperti saat ini memang mudah untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara online.
Salah satunya dengan bergabung Shopee Affiliate, TikTok Affiliate, dll.
Akan tetapi tak sedikit pula yang memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini untuk melakukan tindak penipuan.
Belakangan jagat maya tengah dihebohkan dengan berbagai modus penipuan baru.
Salah satunya penipuan lewat tawaran pekerjaan atau loker Jobstreet.
Tak sedikit pula yang mengaku sebagai HRD dari beberapa perusahaan e-commerce seperti Shopee hingga Tiktok.
Parahnya ternyata ada banyak korban yang sudah tetripu dengan modus satu ini.
Bahkan tak sedikit yang mengakku sudah kehilangan uang hingga jutaan rupiah akibat modus penipuan ini.
Untuk mencegah hal itu, kenali dulu modus penipuan loker yang satu ini.
Simak juga ciri-ciri loker palsu agar tak jadi korban.
Dilansir dari akun Twitter @narkofisika, ia membongkar cara kerja penipuan loker Jobstreet yang mengatasnamakan e-commerce ini.
Sebelumnya, pemilik akun @giarsyahsyifa mengaku dirinya baru saja menjadi korban scam online hingga kehilangan 21 juta rupiah dalam sekejap.
"Itu awalnya ditawarin kerjaan gitu biasanya lewat wa atau tele, pas pertama ngerjain mungkin dibayar, misal 15 ribu, cuma untuk kerjaan selanjutnya nggak dibayar, kalo mau dibayar harus top up misal 100 rb gitu,"
"Nah abis udah ditop up ternyata tetep nggak dibayar, harus top up lagi misal 500 rb, karena orang udah terlanjur topup 100 rb dan dia nggak mau uangnya ilang gitu aja, akhirnya dia topup 500 rb seterusnya kaya gitu sampe bisa sampe jutaan, pokoknya sampe dia sadar kalo sebenernya udah ditipu dari awal saat pertama kali disuruh topup 100 rb," tulisnya.
Menurut sang pemilik akun, pelaku terus mengelabui korbannya hingga nanti saldo terkuras habis dengan alasan 'pekerjaan'.
"Ngebayarnya paling cuma yang 30 ribu tugas awal, setelah itu baru nanti dia suruh topup2 terus buat ngerjain tugas selanjutnya atau biar bisa nyairin hadiah tugas selanjutnya," tambahnya.
"Mirip kaya pemain judi sih, saat udah kalah misal 500 rb, dia pasti ingin topup main judi lagi biar uang 500 rbnya minimal balik, nggak usah untung, alhasil dia bisa kalah terus, dan topup terus,
"Ujung2nya dia kalah bisa jauh lebih banyak dari 500 rb setelah dia sadar dan uang kekalahan 500 diawal nggak akan pernah balik, andai dia stop saat udah kalah 500 rb, kerugiannya cuma sebesar 500 rb aja," pungkasnya.
Rupanya, ada banyak warganet lain yang juga mendapat panggilan kerja dari pihak yang mengatasnamakan Jobstreet, Shopee maupun TikTok.
Dilansir dari laman resmi jobstreet.co.id, ada beberapa ciri loker palsu yang bisa diwaspadai:
Dari sekian banyaknya halaman yang dikirim melalui email, surat undangan interview palsu tidak menyebutkan posisi atau lowongan yang akan diseleksi.
Umumnya, posisi tersebut dicantumkan untuk memperjelas posisi yang dibutuhkan karena pencantuman posisi yang dilamar juga memberikan gambaran mengenai pertanyaan wawancara nantinya.
Zelain itu, HRD akan memberitahukan jika kandidat tersebut terpilih untuk posisi lain yang lebih cocok berdasarkan skills.
Undangan interview akan terdiri dari beberapa halaman namun, dalam panggilan wawancara palsu yang memiliki tingkat urgensi tinggi adalah ketentuan akomodasi dan transportasi.
Pada bagian ini, kandidat digiring untuk mentransfer sejumlah uang sesegera mungkin dalam batas waktu tertentu, misalnya, batas transfer yang ditentukan adalah sore hari jika Anda menerima email pada pagi hari di hari yang sama.
Si penipu akan menginformasikan bahwa wawancara akan diadakan di luar kota domisili si calon kandidat sehingga kandidat perlu mentransfer sejumlah uang untuk biaya akomodasi kepada satu nama yang tertera pada undangan interview.
Untuk lebih meyakinkan, pada surat undangan tersebut disebutkan bahwa semua biaya akan dibebankan kepada perusahaan melalui sistem reimbursement atau penggantian uang ketika kandidat tiba di kota yang telah ditetapkan.
Untungnya, UU No. 13 tahun 2013 Pasal 53 menyatakan bahwa “Segala hal dan/atau biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan pembuatan perjanjian kerja dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pengusaha.”
Dengan begitu, seharusnya semua biaya proses perekrutan ditanggung oleh perusahaan, jadi tetap waspada dan pastikan Ands tidak mentransfer biaya apa pun untuk menghindari penipuan.
Panggilan interview palsu biasanya mencantumkan nama-nama kandidat yang akan diwawancara padahal, panggilan interview yang asli seharusnya bersifat lebih personal.
Panggilan interview asli pun tidak akan menyebarkan informasi pribadi mengenai kandidat lain yang tidak bersangkutan dengan Anda.
Ini merupakan salah satu trik perusahaan palsu agar terlihat meyakinkan dengan membuat Anda percaya dengan banyaknya kandidat lain yang mengikuti tahap interview.
Berbeda dengan panggilan asli, panggilan interview palsu akan mencantumkan berbagai informasi tidak penting untuk memperbanyak halaman agar terlihat terpercaya.
Biasanya, terdapat kualifikasi lowongan yang terlalu umum pada panggilan palsu, detail persyaratan lain yang tidak diperlukan pun tertera dalam panggilan palsu tersebut.
Bukan itu sana, dari tanya jawab yang gak lazim hingga suasana kerja bisa saja tercantum dalam modus penipuan tersebut.
Panggilan interview palsu juga tidak profesional dalam hal kepenulisan, biasanya penipuan tersebut akan menggunakan kalimat yang berbelit dan kesalahan eja atau EYD.
Bahkan, panggilan wawancara palsu ini mencantumkan nominal gaji yang besar untuk menggoda kandidat.
Nominal gaji yang dicantumkan tentunya tidak sesuai dengan kualifikasi yang mereka cantumkan.
Semoga informasi ini dapat membantu.
Baca Juga: Nahloh! Ini Ciri-ciri Penipuan Berkedok Judi Online Bisa Raib Uang Puluhan Juta minggu
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar