GridFame.id -
Sebetulnya istilah arisan sudah tak asing lagi di masyarakat terutama ibu-ibu.
Arisan bisa dilakukan dimana saja, kantor, komplek perumahan atau geng pertemanan.
Untuk ketentuan arisan bergantung dari masing-masing pihak yang mengadakan.
Iurannya pun ditentukan masing-masing dari yang melaksanakan bisa dari puluhan ribu hingga ratusan juta.
Belakangan sempat viral di media sosial ibu-ibu yang arisan hingga mengumpulkan uang Rp 2,5 miliar.
Video tersebut pun ramai dan jadi perbincangan banyak warganet.
Sebetulnya, program arisan ini memiliki manfaat bisa menabung.
Namun, arisan ini juga memiliki beberapa kerugian loh.
Baca Juga: Risiko Galbay Pinjol Indodana, Adakah Petugas Lapangan Menagih ke Rumah?
Melansir dari cermati.com, berikut ini merupakan 3 kerugian mengikuti arisan.
1. Ajang untuk bergosip
Seringkali ibu-ibu malah menjadikan grup arisan sebagai ajang untuk bergosip.
Misalnya, menggosipi kesuksesan ibu A dalam menjalankan bisnis butik karena ibu lainnya merasa pakaian yang dijual ibu A kurang bagus.
Selain itu gaya hidup seseorang juga seringkali jadi bahan perbincangan.
Padahal kalau dilihat-lihat, bergosip tidak ada gunanya sama sekali. Malah buang-buang waktu, energi.
2. Kemungkinan menjadi konsumtif
Arisan yang tidak sehat bisa loh mengubah gaya hidup seseorang yang tadinya hemat menjadi konsumtif.
Semisal yang pengeluarannya tadinya hemat perbulan, menjadi boros-boros hanya karena ikut arisan.
Bahayanya lagi kalau tidak segera dihentikan, kemerosotan finansial bisa saja terjadi yang membuat kehidupan seseorang berubah menjadi susah.
3. Bumbu-bumbu toxic
Banyaknya pembahasan tentang kesuksesan orang lain menjadi toxic bagi diri sendiri.
Tidak sedikit orang merasa dirinya gagal karena hidupnya agak susah dari segi finansial meskipun keluarganya sangat harmonis.
Sebab, ibu-ibu arisan sering menjadikan gaya hidup sebagai tolak ukur kesuksesan.
Baca Juga: Hati-hati! Debitur Malah Bisa Masuk Penjara Jika Lakukan Hal Sepele Ini ke DC Pinjol
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar