Baca Juga: Berikut Ini Perbedaan Antara Saham, Obligasi dan Reksadana, Penting Tahu Sebelum Memulai Investasi
1. Janji keuntungan yang tidak realistis:
Penipuan dengan skema Ponzi sering kali menawarkan imbal hasil yang tidak realistis dan sangat tinggi dalam waktu singkat.
Mereka akan berjanji bahwa investasi Anda akan menghasilkan pengembalian yang luar biasa, jauh melampaui apa yang mungkin dicapai oleh investasi yang sah.
Ingatlah bahwa setiap investasi yang memberikan keuntungan tinggi juga melibatkan risiko yang tinggi.
2. Fokus pada merekrut investor baru:
Salah satu ciri paling khas dari skema Ponzi adalah penekanan yang besar pada merekrut investor baru.
Para pelaku skema ini menggunakan uang yang diinvestasikan oleh orang baru untuk membayar imbal hasil kepada investor yang lebih lama.
Jika struktur imbal hasil bergantung sepenuhnya pada merekrut investor baru, tanpa adanya produk atau layanan yang substansial, maka bisa dipastikan itu adalah skema Ponzi.
Ingatlah bahwa investasi yang sah biasanya memiliki sumber penghasilan yang beragam,.
Seperti pendapatan dari penjualan produk atau layanan yang nyata.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar