Melansir dari mediakonsumen.com, seorang pria menceritakan kronologinya.
Ia awalnya dihubungi oleh nomor tak dikenal dan menawarkan pinjaman melalui OVO Paylater.
Namun, untuk bisa dicairkan, pengguna tersebut harus top up terlebih dahulu.
Si penipu meminta korban untuk transfer sebesar Rp 150.000 hingga Rp 300.000.
Kemudian, penipu tersebut kembali menghubungi pengguna dan meminta untuk top up lagi.
Kemudian, diberikan sebuah link dan setelah diklik ternyata itu link scam.
Alhasil uang debitur sebesar 200.290 hilang begitu saja.
Saat dilakukan pengecekkan, ada transaksi tak dikenal.
Melansir dari Kompas.com, berikut cara terhindar dari link phising:
Untuk situs sosial seperti Facebook, buat bookmark untuk halaman login atau mengetik URL www.facebook.com secara langsung di browser address bar.
Jangan mengklik link pada pesan email.
Hanya mengetik data rahasia pada website yang aman.
Mengecek akun bank Anda secara regular dan melaporkan apapun yang mencurigakan kepada bank Anda.
Kenali tanda giveaway yang ada dalam email phising:
- Jika hal itu tidak ditujukan secara personal kepada anda.
- Jika anda bukan satu-satunya penerima email.
- Jika terdapat kesalahan ejaan, tata bahasa atau sintaks yang buruk atau kekakuan lainnya dalam penggunaan bahasa. Biasanya ini dilakukan penyebar phising untuk mencegah filtering.
Menginstall software untuk kemanan internet dan tetap mengupdate antivirus.
Menginstall patch keamanan.
Waspada terhadap email dan pesan instan yang tidak diminta.
Berhati-hati ketika login yang meminta hak Administrator. Cermati alamat URL-nya yang ada di address bar.
Komentar