Jika data pribadi pengguna tidak dihapus dengan benar dari aplikasi Pinjol setelah penggunaan, data tersebut dapat menjadi target empuk bagi pihak yang tidak bertanggung jawab.
Peretas atau pihak-pihak jahat dapat mencuri informasi pribadi pengguna dan menyalahgunakannya untuk melakukan kejahatan seperti pencurian identitas, penipuan, atau kegiatan kriminal lainnya.
Pentingnya melindungi privasi pengguna tidak bisa diabaikan.
Jika data pribadi masih tersimpan dalam aplikasi Pinjol tanpa izin yang sah, hal tersebut dapat menjadi pelanggaran terhadap privasi pengguna.
Akibatnya, pengguna bisa menjadi korban dari serangan siber atau kampanye pemasaran yang tidak diinginkan.
Beberapa aplikasi Pinjol mungkin berbagi data pengguna dengan pihak ketiga untuk tujuan analisis atau pemasaran.
Jika data pengguna tidak dihapus dengan benar setelah penggunaan aplikasi, informasi sensitif pengguna dapat tetap terpapar dan digunakan oleh pihak ketiga tanpa izin, mengarah pada masalah privasi dan keamanan.
Jika data pribadi pengguna bocor atau berada di tangan yang salah, pengguna menjadi lebih rentan terhadap serangan phishing.
Para pelaku bisa menggunakan informasi pribadi yang tidak dihapus dari aplikasi Pinjol untuk merancang serangan phishing yang lebih meyakinkan dan menyesatkan, menggoda pengguna untuk mengungkapkan lebih banyak informasi pribadi atau data finansial sensitif.
Data finansial adalah salah satu informasi paling sensitif yang dikumpulkan oleh aplikasi Pinjol.
Jika data tersebut tidak dihapus dengan benar, pengguna dapat mengalami risiko penyalahgunaan keuangan.
Seperti penggunaan kartu kredit atau rekening bank untuk tujuan jahat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar