GridFame.id -
Dalam era digital yang semakin maju, teknologi telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita.
Namun, di balik kemajuan tersebut, ada pula risiko dan tantangan, terutama dalam hal keamanan dan privasi.
Salah satu risiko yang semakin mengkhawatirkan adalah perolehan nomor korban oleh para penipu.
Salah satu cara utama penipu memperoleh nomor korban adalah melalui sumber data bocor.
Setiap kali terjadi kebocoran data pada platform online, informasi pribadi seperti nomor telepon bisa jatuh ke tangan yang salah.
Sumber data bocor dapat berasal dari perusahaan yang tidak mengamankan data pelanggan dengan baik.
Bisa juga karena membuka situs web yang rentan terhadap serangan, atau bahkan dari aplikasi yang tidak memiliki kebijakan privasi yang memadai.
Namin, tak hanya dari kebocoran data saja penipu mendapatkan nomor-nomor korbannya.
Nyatanya ada trik lain untuk mendapatkan nomor korban-korbannya.
Artikel ini akan membahas bagaimana penipu mendapatkan nomor korban.
Selain itu juga upaya perlindungan diri yang dapat diambil untuk mencegah hal tersebut.
Baca Juga: Jangan Sampai Limit Berkurang Tapi Uang Gak Cair! Ini Ciri Jasa Gestun yang Sudah Pasti Penipu
1. Penipuan Phishing
Penipuan phishing menjadi metode yang sangat umum digunakan oleh penipu untuk mendapatkan nomor korban.
Dalam penipuan phishing, penipu mencoba meyakinkan korban untuk mengungkapkan informasi pribadi, termasuk nomor telepon, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya, seperti bank, layanan email, atau platform media sosial.
Mereka bisa menggunakan pesan teks, email, atau panggilan telepon palsu untuk memancing informasi korban.
2. Pembelian Data
Ada juga bisnis gelap yang menjual data pribadi, termasuk nomor telepon, kepada pihak yang tertarik.
Data ini bisa diperoleh melalui berbagai cara, termasuk dari peretasan situs web, pembelian data dari pihak ketiga yang tidak etis, atau bahkan akses ilegal ke database perusahaan.
3. Aplikasi Tidak Terpercaya
Beberapa aplikasi di toko aplikasi ponsel dapat menjadi sumber masalah.
Beberapa aplikasi yang tidak terpercaya mungkin meminta izin untuk mengakses buku telepon atau informasi kontak lainnya yang seharusnya tidak relevan dengan fungsionalitas aplikasi tersebut.
Jika data ini tidak dijamin keamanannya, informasi pribadi Anda, termasuk nomor telepon, dapat diakses oleh pihak yang tidak sah.
4. Data yang Dibagikan Secara Tidak Hati-hati
Kadang-kadang, kita tanpa sadar berbagi informasi pribadi, termasuk nomor telepon, melalui media sosial atau platform online lainnya.
Penipu dapat memanfaatkan informasi ini dengan mudah, terutama jika Anda memiliki profil publik yang tidak diatur dengan baik.
Upaya Perlindungan Diri
- Selalu Waspadai Phishing
Penting untuk selalu waspada terhadap pesan teks, email, atau panggilan telepon yang mencurigakan.
Jangan pernah mengklik tautan atau lampiran yang mencurigakan, dan pastikan untuk memverifikasi keaslian sumber pesan sebelum memberikan informasi pribadi apa pun.
- Periksa Kebijakan Privasi
Sebelum menginstal aplikasi atau bergabung dengan layanan online, selalu periksa kebijakan privasi mereka.
Pastikan aplikasi atau layanan tersebut menjaga privasi data Anda dengan baik dan tidak berbagi informasi dengan pihak ketiga tanpa izin Anda.
- Gunakan Aplikasi Keamanan
Instal aplikasi keamanan dan anti-malware di perangkat seluler Anda untuk membantu melindungi data pribadi Anda dari ancaman digital.
- Batasi Informasi di Media Sosial
Pertimbangkan untuk membatasi profil media sosial Anda agar hanya dapat diakses oleh teman-teman yang Anda percayai, bukan oleh publik secara keseluruhan.
- Perbarui dan Lindungi Perangkat
Pastikan perangkat Anda selalu diperbarui dengan versi terbaru perangkat lunak dan aplikasi untuk mengurangi risiko keamanan.
Mendapatkan nomor korban adalah langkah awal yang dilakukan oleh penipu untuk melancarkan aksinya.
Dengan memahami bagaimana penipu mendapatkan nomor korban, kita dapat lebih bijaksana dalam melindungi diri kita sendiri.
Melalui langkah-langkah perlindungan diri yang tepat, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan dan melindungi data pribadi kita dari eksploitasi yang tidak sah.
Tetap waspada dan bijaksana dalam berinteraksi dalam dunia digital adalah kunci utama untuk menjaga privasi dan keamanan kita.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar