Dilansir dari laman resmi sikapiuangmu.ojk.go.id, ada 4 hal yang harus diperhatikan jika ingin memiliki asuransi pendidikan, yaitu:
Sebelum memulai mencari asuransi pendidikan yang sesuai, Anda terlebih dahulu harus menentukan sejauh mana biaya pendidikan yang dibutuhkan.
Segala aspek biaya patut diperhitungkan mulai dari uang pendaftaran atau uang pangkal, SPP tiap bulan, biaya ekstrakurikuler, uang buku, uang seragam, uang transport, dan lainnya sejak dari masuk sekolah hingga lulus.
Untuk biaya pendidikan yang cukup di masa depan atau durasinya lebih besar dari 10 tahun seperti biaya pendidikan perguruan tinggi patut diperhitungkan inflasi yang terjadi agar nilai investasi yang kita rencanakan saat ini dapat mengimbangi kenaikan biaya pendidikan.
Setelah menentukan kebutuhan biaya pendidikan yang dibutuhkan, sebaiknya Anda juga mengukur berapa banyak uang yang bisa Anda sisihkan dengan nyaman dan apa risiko keuangan yang akan dihadapi bila membeli produk asuransi tersebut.
Asuransi pendidikan adalah jenis asuransi jangka panjang, jangan sampai pembayaran premi dapat mengganggu kondisi keuangan keluarga dan pembayaran premi macet di tengah jalan.
Selanjutnya, pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki track record yang baik dan terpercaya.
Setiap perusahaan asuransi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Anda dapat melakukan riset kecil dalam membandingkan produk asuransi pendidikan antar perusahaan asuransi.
Pilihlah dengan hati-hati dan teliti agar tidak ada penyesalan di kemudian hari, yang paling penting pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki sertifikat keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) serta telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar