GridFame.id -
Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan e-wallet atau dompet digital telah menjadi salah satu cara populer untuk melakukan transaksi keuangan secara online.
Meskipun e-wallet memberikan kemudahan dan kenyamanan, namun ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
Modus penipuan dengan e-wallet semakin berkembang dan semakin sulit untuk diidentifikasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal ciri-ciri modus penipuan dengan e-wallet guna melindungi diri dan aset keuangan kita.
Selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian dan jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada pihak yang tidak dikenal atau tidak dapat diverifikasi.
Saat merasa ada hal mencurigakan, segera hubungi pihak e-wallet melalui saluran resmi mereka dan laporkan aktivitas yang mencurigakan.
Apalagi belakangan di media sosial ramai soal penipuan dengan e-wallet.
Dimana kasus-kasus itu sudah membuat banyak korban menjadi merugi.
Mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta bisa raib begitu saja.
Modus yang paling digunakan adalah scam dan phising.
Namun, ada 6 modus lainnya yang bisa jadi tanda-tanda penipuan online dengan e-wallet.
Baca Juga: Gak Perlu M-Banking atau E-Wallet! Begini Cara Beli Saldo Google Play Pakai Pulsa
1. Permintaan Informasi Pribadi dan Rahasia
Salah satu ciri pertama dari modus penipuan dengan e-wallet adalah permintaan informasi pribadi dan rahasia.
Penipu akan menghubungi korban melalui pesan atau panggilan telepon, dan mengaku sebagai perwakilan dari layanan e-wallet, bank, atau lembaga keuangan lainnya.
Mereka akan meminta informasi seperti nomor identitas, nomor rekening, PIN, dan kode keamanan lainnya.
E-wallet atau lembaga keuangan sah tidak akan pernah meminta informasi pribadi melalui telepon atau pesan.
2. Tawaran yang Terlalu Bagus untuk Dijadikan Kenyataan
Modus penipuan seringkali melibatkan tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Penipu akan mengirim pesan atau email dengan tawaran investasi atau transaksi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Mereka mungkin berjanji imbal hasil yang tidak masuk akal atau bonus-bonus menarik.
Sebelum tergiur, selalu lakukan riset dan pertimbangan yang matang terkait tawaran tersebut.
3. Tekanan Emosional dan Waktu
Salah satu taktik umum yang digunakan oleh penipu adalah menimbulkan tekanan emosional dan waktu pada korban.
Mereka mungkin mengancam bahwa akun e-wallet kita akan diblokir jika tidak segera mengambil tindakan tertentu, seperti mengirimkan uang atau memberikan informasi pribadi.
Penting untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Cara Beli Merchandise KPOP di Weverse Shop, Bisa Bayar Pakai E-Wallet
4. Tidak Ada Bukti Transaksi atau Histori yang Salah
Penipuan dengan e-wallet mungkin melibatkan tindakan seperti mengklaim telah mengirim uang ke akun kita atau mencoba untuk mengubah histori transaksi.
Penipu dapat mengedit tangkapan layar atau email palsu untuk membuat korban percaya bahwa transaksi telah terjadi.
Selalu periksa histori transaksi secara langsung di aplikasi e-wallet resmi dan pastikan untuk menghubungi pihak layanan pelanggan jika ada kejanggalan.
5. Minta Pembayaran di Luar E-Wallet
Penipu seringkali mencoba untuk memindahkan komunikasi atau transaksi ke luar platform e-wallet yang sah.
Mereka mungkin mengajak kita untuk melakukan pembayaran melalui transfer bank atau metode lain yang tidak terhubung langsung dengan e-wallet.
Ini dapat menghindari perlindungan dan verifikasi yang biasanya ada dalam platform e-wallet. Selalu lakukan transaksi hanya melalui fitur resmi aplikasi e-wallet.
6. Testimoni Palsu dan Identitas Terganggu
Modus penipuan dengan e-wallet juga mungkin melibatkan penggunaan identitas palsu atau testimoni palsu.
Penipu dapat membuat akun palsu atau mengambil alih akun yang ada untuk memposting testimoni palsu atau ulasan positif.
Pastikan untuk selalu memeriksa ulasan atau testimoni dari berbagai sumber dan berhati-hati terhadap akun yang memiliki aktivitas mencurigakan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar