Artikel di edisi pertama Intisari juga ditulis oleh penulis olahraga kenamaan saat itu, Tan Liang Tie.
Sebelumnya, nama Tan sudah dikenal publik lewat artikel-artikelnya di majalah Star Weekly dan ulasannya tentang olahraga dunia maupun dalam negeri, sangat disukai.
#8: Usmar Ismail bertutur tentang film pertamanya
Film “Darah dan Doa” (1950) yang dikenal sebagai film nasional pertama sekaligus film pertama yang disutradarai Usmar Ismail.
Apa saja kisah-kisah unik di balik pembuatannya? Usmar Ismail menuturkannya kepada Intisari dalam artikel “Film Saya yang Pertama”.
#9: Kita bisa melihat iklan-iklan zaman dahulu yang unik
Salah satu keistimewaan majalah Intisari edisi pertama adalah keberadaan sejumlah iklan pada masa itu.
Di sinilah kita bisa melihat bagaimana iklan-iklan di masa lalu yang tampil bersahaja dan lucu. Menariknya, masih ternyata ada brand makanan yang hingga kini masih ada di pasaran.
#10: Edisi pertama ini tidak bersampul depan.
Salah satu ciri majalah Intisari edisi awal adalah tidak adanya sampul seperti media massa cetak pada saat ini.
Logo brand Intisari ditampilkan di halaman pertama dengan daftar artikel yang tampil. Cukup sederhana tapi saat itu adalah sebuah hal yang lazim.
Cara Pre-Order Edisi Koleksi Terbatas
Bagi para pembaca Majalah Intisari yang ingin memiliki Edisi Pertama, kini ada kesempatan untuk melakukan pre-order.
Pre-order ini dibuka mulai dari hari ini 10 Agustus hingga 24 Agustus pukul 23.59 WIB.
Ada tiga pilihan platform untuk melakukan pre-order, yaitu GridStore, Shopee, dan Tokopedia.
Untuk memudahkan proses pemesanan, berikut ini adalah link langsung untuk setiap platform:
Harga Majalah Intisari Edisi Pertama ini Rp75.000!
Setelah melakukan pre-order, para pemesan hanya perlu menanti Edisi Pertama terbit dan dikirimkan.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Intan Yusan S |
Editor | : | Intan Yusan S |
Komentar