Baca Juga: Marak Penipuan Shortlink Untuk Pelatihan Daring, Begini Tips Menghindari dan Cara Mengeceknya
II. Jenis-Jenis Spoofing
- Email Spoofing: Penjahat siber dapat memalsukan alamat pengirim email untuk membuat korban percaya bahwa email tersebut berasal dari sumber yang sah.
Hal ini sering digunakan dalam serangan phishing, di mana penipu mencoba memperoleh informasi sensitif dari korban, seperti kata sandi atau data keuangan.
- Caller ID Spoofing: Dalam jenis spoofing ini, penjahat siber mengubah tampilan atau nomor telepon pengirim saat menelepon korban.
Tujuannya bisa beragam, mulai dari penipuan finansial hingga pencurian identitas.
- DNS Spoofing: Penjahat siber mengalihkan lalu lintas internet dengan meretas server DNS.
Sebagai hasilnya, korban diarahkan ke situs web palsu yang bisa digunakan untuk mencuri informasi pribadi atau menyebarkan malware.
- ARP Spoofing: Serangan ini terjadi di dalam jaringan komputer.
Penjahat siber memanipulasi tabel alamat fisik (ARP) untuk menghubungkan alamat MAC palsu dengan alamat IP yang sah, memungkinkan mereka untuk menyusup dan memantau lalu lintas jaringan.
- GPS Spoofing: Ancaman ini berkaitan dengan navigasi satelit dan perangkat GPS.
Penjahat siber dapat mengirimkan sinyal palsu ke perangkat GPS untuk mengelabui penerima tentang lokasi sebenarnya, yang dapat digunakan dalam serangan cyber fisik atau pencurian data.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar