Surat penagihan asli dari perusahaan pinjol biasanya mencantumkan informasi lengkap tentang perusahaan, termasuk alamat kantor, nomor telepon, dan alamat email yang dapat dihubungi.
Surat palsu mungkin tidak memiliki informasi ini atau hanya mencantumkan informasi yang sangat terbatas.
Surat penagihan palsu sering kali mencoba menakut-nakuti atau memberikan tekanan berlebihan kepada penerima.
Mereka mungkin mengancam dengan tindakan hukum segera atau tindakan lain yang menakutkan.
Perusahaan pinjol yang sah akan menggunakan bahasa yang lebih sopan dan memberikan solusi untuk membantu penyelesaian.
Surat penagihan palsu seringkali memiliki kesalahan tata bahasa dan ejaan yang mencolok.
Ini bisa menjadi tanda bahwa surat tersebut bukanlah dokumen resmi dari perusahaan yang sah.
Surat palsu mungkin meminta pembayaran melalui metode yang tidak biasa atau mencurigakan, seperti transfer uang tunai atau pembelian voucher.
Perusahaan pinjol yang sah akan memberikan opsi pembayaran yang umum dan aman.
Surat penagihan palsu mungkin meminta informasi pribadi yang tidak relevan atau berlebihan.
Pastikan untuk tidak memberikan informasi pribadi apa pun jika Anda merasa surat tersebut mencurigakan.
Salah satu ciri paling jelas dari surat penagihan palsu adalah ketidakmampuannya untuk memberikan bukti bahwa Anda benar-benar telah mengambil pinjaman dari perusahaan tersebut.
Surat palsu mungkin tidak mencantumkan rincian pinjaman, seperti tanggal pinjaman atau jumlah yang dipinjam.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Apakah Pinjol Uatas Sebar Data Jika Galbay? Simak Pengalaman Warganet Ini
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar