Ketika SLIK OJK kosong, bank dan lembaga keuangan lainnya menjadi sangat terbatas dalam mendapatkan informasi mengenai riwayat kredit calon nasabah.
Ini berarti bahwa bank tidak memiliki data yang cukup untuk menilai risiko kredit yang mungkin dihadapi jika mereka memberikan pinjaman kepada seseorang.
Sebagai hasilnya, bank mungkin lebih hati-hati dalam memberikan kredit.
Atau bahkan menolak permohonan kredit, terutama kepada individu yang belum memiliki sejarah kredit yang mapan.
Keterbatasan informasi dapat mengarah pada peningkatan risiko bagi lembaga keuangan.
Untuk mengkompensasi risiko ini, bank mungkin akan menetapkan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman kepada individu yang tidak memiliki catatan kredit yang terlihat dalam SLIK.
Ini akan berdampak pada nasabah yang harus membayar bunga lebih tinggi daripada yang seharusnya jika mereka memiliki riwayat kredit yang baik.
Bagi individu yang baru pertama kali mengajukan kredit, SLIK OJK yang kosong dapat menghambat akses mereka ke kredit.
Ini bisa menjadi kendala bagi mereka yang ingin memulai bisnis kecil atau investasi, karena bank cenderung lebih skeptis dalam memberikan pinjaman kepada mereka yang tidak memiliki riwayat kredit yang tercatat.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar