GridFame.id -
Kuota untuk uji coba Kereta Api Cepat Bandung - Jakarta telah habis.
Selama masa uji coba ini memang hanya 500 kuota saja yang diberikan pemerintah.
500 kuota tersebut untuk empat jadwal perjalanan pulang-pergi (PPG).
Sementara itu, stasiun yang beroperasi selama uji coba ini terbatas pada Stasiun Halim dan Stasiun Tegalluar.
Kehadiran kereta api cepar yang memiliki nama WHOOSH ini akan membuat jarak Jakarta-Bandung semakin dekat.
Perjalanan yang ditempuh nantinya hanya membutuhkan waktu 46 menit saja.
Ada 4 pilihan Stasiun Keberangkatan: Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Tiketnya sendiri dibagi menjadi tiga yaitu VIP, kelas 1 dan kelas 2.
Harganya mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 350.000.
Bagaimana cara beli tiketnya nanti jika sudah dibuka untuk seterusnya?
Berikut ini penjelasan dan beli tiketnya yang berbayar.
Detail harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilansir dari loket.com:
1. Kelas VIP
Harga tiket KCJB kategori VIP ini diperkirakan Rp350.000 per penumpang fasilitas yang tersedia WiFi, USB charger, display informasi perjalanan, bagasi penyimpanan barang, dan footrest khusus kategori tiket VIP.
2. Kelas 1
Harga tiket KCJB kategori first class diperkirakan Rp300.000 per penumpang, fasilitas yang tersedia WiFi, USB charger, display informasi perjalanan, bagasi penyimpanan barang, dan footrest khusus kategori tiket first class.
3. Kelas 2
Harga tiket KCJB kategori second class diperkirakan mulai dari Rp250.000 per penumpang, fasilitas yang terjadi seperti WiFi, USB charger, display informasi perjalanan, dan bagasi penyimpanan barang,
Sedangkan setelah tarif diberlakukan, Anda bisa beli tiket kereta cepat Jakarta Bandung dengan dua cara, yakni online dan offline.
1. Online
Anda bisa membelinya di website dan aplikasi resmi Kereta Cepat Jakarta Bandung atau melalui online travel agent (OTA) di tiket.com.
2. Offline
Kamu yang lebih suka membeli tiket secara offline bisa langsung beli tiket KCJB langsung di loket stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar