GridFame.id -
Sempat viral cuitan warganet beberapa waktu lalu.
Pada cuitannya aia menyebutkan soal kegagalan beberapa pelamar kerja.
Ia menyebutkan bahwa, para pelamar kerja itugagal hanya karena skor BI Checkingnya jelek.
Padaha; tinggal satu langkah lagi untuk mendapatkan pekerjaan.
Apakah BI Checking sangat berpengaruh dalam mencari kerja?
BI Checking adalah proses pemeriksaan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap riwayat kredit dan informasi finansial pelamar.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan serba digital, informasi menjadi komoditas yang sangat berharga.
Terutama bagi perusahaan yang tengah mencari calon karyawan yang tepat untuk mengisi posisi-posisi penting dalam organisasi mereka.
Namun, Kemnaker membeberkan pengecekkan BI Checking ini ternyata tidak wajib.
Kemnaker sebutkan kalau BI Checking tak masuk dalam kualifikasi pelamar kerja.
Lalu, apasih tujuan perusahaan melakukan cek BI Checking ke calon karyawannya?
Baca Juga: Sempat Galbay Pinjol? Coba Gunakan Syarat Ini Untuk Pengajuan KPR Rumah
Melansir dari Komapas.com, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi mengungkapkan, BI Checking sangat berkaitan dengan pinjaman online (pinjol).
Namun, BI Checking tidak ada kaitannya dengan penerimaan karyawan.
Ia menjelaskan bahwa, secara umum perusahaan tidak akan mempertanyakan terkait dengan data pribadi pelamar yang tidak sesuai dengan kualifikasi.
"Karena umumnya perusahaan tidak akan mempertanyakan hal-hal pribadi dari calon pegawai yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang akan diduduki," ungkap Anwar.
Namun, meskipun begitu, ia juga menyampaikan bahwa terkadang perusahaan akan membutuhkan BI Checking untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
Tujuannya dilakukan pengecekkan BI Checking adalah:
1. Pengecekan BI Checking memberikan gambaran tentang kredibilitas dan keandalan seorang pelamar.
Informasi tentang riwayat kredit, hutang, dan pengelolaan keuangan dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana seorang individu mengelola tanggung jawab keuangan mereka.
2. Penerimaan karyawan yang memiliki masalah keuangan serius atau catatan kredit yang buruk dapat menjadi risiko bagi perusahaan.
Mereka mungkin cenderung melakukan tindakan tidak etis seperti pencurian, penipuan, atau kebocoran informasi rahasia untuk mengatasi masalah keuangan mereka.
3. Informasi yang diperoleh dari pengecekan ini dapat digunakan untuk membandingkan dengan informasi yang diberikan oleh pelamar dalam proses seleksi.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar