Salah satu penyebab utama utang Pinjol yang tak kunjung lunas adalah rendahnya literasi keuangan di masyarakat.
Banyak orang yang mengakses Pinjol tanpa pemahaman yang memadai tentang bagaimana pinjaman bekerja, suku bunga, biaya tambahan, dan implikasi jangka panjang dari utang tersebut.
Akibatnya, mereka mungkin tidak dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, yang dapat menyebabkan utang yang tak kunjung lunas.
Banyak peminjam terjebak dalam siklus utang berkelanjutan di mana mereka membayar satu utang dengan meminjam lebih banyak uang dari Pinjol lain.
Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki sumber dana lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau keadaan darurat.
Meskipun mereka mungkin menggunakan metode pelunasan yang tepat, seperti menjadwalkan pembayaran tepat waktu, jika mereka terus meminjam untuk membayar utang yang ada, masalah utang akan terus berlanjut.
Selain suku bunga tinggi, Pinjol juga sering kali menerapkan biaya tambahan tersembunyi.
Baca Juga: Pantas Utang Gak Pernah Berkurang! Ini 3 Cara Bayar Pinjol yang Ternyata Sia-Sia
Seperti biaya administrasi, biaya keterlambatan, atau biaya lainnya.
Pemahaman yang buruk tentang biaya-biaya ini dapat membuat peminjam tidak menyadari betapa mahalnya utang mereka.
Meskipun mereka mencoba menerapkan metode pelunasan yang tepat, biaya-biaya tambahan ini dapat membuat utang semakin sulit untuk dilunasi.
Utang yang tak kunjung lunas dari Pinjol juga dapat menyebabkan tekanan psikologis pada peminjam.
Rasa stres, kecemasan, dan depresi dapat membuat seseorang sulit untuk berkonsentrasi dan merencanakan pelunasan utang dengan benar.
Masalah psikologis ini dapat menjadi hambatan besar dalam upaya melunasi utang.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar