GridFame.id -
Investasi saham adalah salah satu cara yang potensial untuk memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.
Investasi salah satu cara menabung yang paling banyak diminati.
Investasi sendiri memiliki beberapa jenis yaitu investasi obligasi, asuransi, reksadana, tanah, emas, hingga crypto.
Nah, investasi yang paling banyak diminati adalah saham.
Beragam cara untuk berinvestasi saham salah satunya menggunakan reksadana.
Di reksadana bisa berinvestasi dengan bermodalkan Rp 10 ribu saja mendapatkan untung cukup besar.
Sudah berbagai dompet digital bisa digunakan untuk investasi melalui reksadana.
Namun, seperti halnya semua jenis investasi, ada risiko yang terkait dengannya.
Agar tidak salah kaprah dalam menabung dengan investasi saham, penting untuk memahami dan mengelola risiko-risiko ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas enam risiko utama yang perlu Anda pertimbangkan saat menabung dengan investasi saham.
Yuk simak artikelnya!
Baca Juga: Deposito vs Saham, Mana yang Paling Menguntungkan Kalau Ingin Menabung untuk Beli Rumah?
Salah satu risiko utama dalam investasi saham adalah risiko pasar.
Pasar saham bisa sangat fluktuatif, dan harga saham bisa naik dan turun secara drastis dalam waktu yang singkat.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi, politik, dan sosial.
Selain risiko pasar, setiap saham juga memiliki risiko individu.
Ini bisa termasuk risiko bisnis, risiko manajemen, dan risiko persaingan.
Sebelum menginvestasikan uang Anda dalam saham tertentu, penting untuk melakukan penelitian menyeluruh tentang perusahaan tersebut.
Anda harus memahami bisnisnya, kinerja keuangan, rencana strategis, dan manajemennya.
Risiko likuiditas adalah kemampuan untuk membeli atau menjual saham dengan cepat tanpa mempengaruhi harganya.
Beberapa saham mungkin kurang likuid daripada yang lain, dan ini dapat mempengaruhi fleksibilitas Anda dalam mengelola portofolio.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Investasi Jangka Pendek Untuk Tabungan, Dijamin Untung Besar!
Saham biasanya memberikan keuntungan dalam bentuk dividen, yang merupakan pembayaran tunai kepada pemegang saham.
Namun, ada risiko bahwa perusahaan tidak akan membayar dividen atau bahkan mengurangi pembayaran dividen mereka.
Ini dapat mengurangi pendapatan investasi Anda.
Inflasi adalah peningkatan harga barang dan jasa seiring berjalannya waktu.
Jika investasi saham Anda tidak menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mengimbangi inflasi, Anda mungkin akan kehilangan daya beli Anda.
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, adalah risiko emosional. Investasi saham bisa sangat emosional, terutama saat pasar sedang bergejolak.
Ketakutan dan kegembiraan dapat memengaruhi keputusan investasi Anda.
Untuk menghindari risiko ini, penting untuk memiliki rencana investasi yang jelas dan disiplin dalam melaksanakannya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar