GridFame.id -
Dalam era digital, e-wallet telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari.
Dimana penggunaan e-wallet sendiri terbilang lebih praktis.
Bagaimana tidak untuk pembayaran tinggal klik transfer atau qris saja.
Jika saldo habis, bisa langsung diisi melalui m-banking atau ATM terdekat.
Bahkan di Jakarta, kebanyakan masyarakat menggunakan pembayaran cashless.
Namun, seperti halnya aspek digital lainnya, risiko keamanan selalu ada.
Salah satu ancaman terbesar adalah peretasan akun e-wallet.
Sudah banyak korban yang saldo e-walletnya mendadak hilang.
Ketika dilakukan pengecekkan, ternyata ada transaksi "ghaib" yang terjadi.
Bagaimana cara mendeteksi akun sedang di hack?
Berikut ini merupakan tanda-tanda akun e-wallet sedang di hack.
Baca Juga: Sering Tak Disadari, 6 Kelemahan Menggunakan Pembayaran E-wallet
1. Transaksi yang Tidak Dikenali
Jika Anda melihat transaksi yang tidak dikenali atau tidak pernah diotorisasi dalam riwayat transaksi Anda, ini bisa menjadi tanda pertama bahwa akun Anda telah diretas.
Transaksi ke penerima yang tidak dikenal atau untuk barang atau layanan yang tidak pernah Anda beli sebelumnya adalah sinyal peringatan.
Perubahan detail seperti alamat email terkait atau nomor telepon yang terdaftar dalam akun Anda tanpa persetujuan Anda adalah tanda peringatan.
Peretas mungkin mencoba mengendalikan akun Anda dengan mengubah informasi ini untuk mempersulit upaya pemulihan akun oleh pemilik asli.
Penerimaan pemberitahuan atau catatan aktivitas masuk ke akun Anda dari lokasi atau perangkat yang tidak Anda kenal bisa menjadi indikasi bahwa ada upaya akses yang mencurigakan terhadap akun Anda.
Jika Anda melihat saldo menurun atau dana yang hilang tanpa penjelasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa akun Anda telah diretas.
Segera hubungi penyedia layanan e-wallet Anda jika ada transaksi yang mencurigakan.
Pesan dari penyedia layanan yang meminta informasi pribadi atau rahasia, atau dari sumber yang tidak dikenal yang meminta akses ke akun Anda, harus dianggap sebagai upaya phishing.
Biasanya, peretas mencoba memancing informasi sensitif dari Anda melalui metode ini.
- 2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan verifikasi kedua, seperti kode yang dikirim ke ponsel Anda, selain dari kata sandi, untuk masuk ke akun.
- Segera laporkan kepada penyedia layanan e-wallet jika Anda mencurigai adanya aktivitas yang tidak Anda kenali.
- Pastikan perangkat Anda aman dengan perangkat lunak keamanan terkini dan jaringan yang aman, terutama saat mengakses akun e-wallet.
- Jaringan Wi-Fi publik rentan terhadap peretasan, lebih baik gunakan jaringan pribadi atau gunakan VPN saat melakukan transaksi keuangan.
- Segera ganti kata sandi akun e-wallet Anda. Pastikan kata sandi baru kuat, terdiri dari gabungan huruf besar, kecil, angka, dan simbol.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar