GridFame.id - Konsolidasi menjadi salah satu metode yang digunakan banyak orang untuk melunasi utang pinjol menumpuk.
Bagi yang belum tahu, konsolidasi utang adalah metode melunasi beberapa utang dengan cara menggabungkannya jadi satu.
Caranya dengan mencari pinjaman sejumlah utang ke penyedia pinjaman lain yang bunganya lebih kecil.
Sekilas metode ini memang sangat mirip dengan gali lubang tutup lubang.
Namun, ternyata konsolidasi utang dan gali lubang tutup lubang berbeda.
Terutama dari segi rencana pelunasannya.
Gali lubang tutup lubang biasanya dilakukan karena salah satu pinjaman sudah mendekati jatuh tempo, sehingga orang cenderung akan mencari pinjaman tanpa pertimbangan matang.
Alhasil, utang justru makin melebar dan tidak selesai-selesai.
Sementara konsolidasi utang umumnya dilakukan dengan penuh perhitungan dengan tujuan agar utang-utang menjadi ringkas dan lebih ringan.
Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan konsolidasi utang jadi berantakan.
Apa saja penyebabnya?
Baca Juga: Sudah Melunasi Pinjol Ilegal, Apakah Masih Berisiko Dapat Teror di Kemudian Hari?
Meski banyak yang berhasil pakai cara ini, konsolidasi utang pinjol rupanya cukup tricky.
Jika salah langkah, bukannya lunas perencanaan bayar utang malah makin kacau.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa penyebab konsolidasi utang jadi berantakan yang harus dihindari.
Saat ambil pinjaman untuk konsolidasi utang pinjol, kebanyakan orang hanya terpaku dengan bunga rendah saja.
Padahal, pemilihan tenor pinjaman juga sangat menentukan keberhasilan pelunasan utang.
Dalam hal ini, tenor pinjaman harus diperhitungkan matang-matang.
Sesuaikan dengan kemampuan finansial Anda.
Jika memilih tenor pendek, maka cicilan bulanannya makin tinggi tapi bunga yang dibebankan makin rendah.
Sebaliknya, jika memilih tenor panjang, maka cicilan bulananya makin rendah, tapi bunga yang dibebankan makin tinggi juga.
Baca Juga: Langsung Telepon Pihak Pinjol Saat Utang Lunas, Minta Hapus Satu Hal Ini Supaya Hidup Makin Tenang!
Setelah melakukan konsolidasi utang, jangan sampai Anda telat bayar cicilan.
Soalnya ini akan menambah beban lagi untuk Anda.
Apalagi kalau denda yang dibebankan cukup tinggi.
Jika terus-terusan telat bayar cicilan, maka Anda bisa berisiko ambil pinjaman lain lagi.
Idealnya, jika punya tanggungan berupa cicilan, kita harus menekan pengeluaran.
Ini agar cicilan berjalan lancar sampai pelunasan.
Hindari membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Akan lebih baik jika menambah pemasukan agar penghasilan meningkat.
Semoga informasinya bermanfaat!
Baca Juga: Benarkah Lunasi Utang Pinjol Pakai Keringanan Justru Bikin SLIK OJK Makin Buruk? Begini Faktanya
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar