GridFame.id -
Di zaman saat ini utang sudah menjadi hal yang biasa.
Terlebih untuk kebutuhan rumah tangga biasanya utang di bank atau lembaga lainnya.
Salah satunya yang paling marak soal utang ini adalah pinjaman online atau pinjol.
Dimana saat ini banyak masyarakat yang terjerat dengan utang pinjol.
Banyaknya terjerat utang pinjol karena salah satunya kurangnya literasi keuangan.
Utang sendiri dibagi menjadi dua yaitu produktif dan konsumtif.
Keduanya dibedakan berdasarkan dari penggunaannya saat mengambil utang.
Pada hari ini AFTECH mengadakan webinar "Fintech Bersama Julo" dengan narasumber yang sangat terpecaya membahas soal "Peran Fintech Lending dalam Memberdayakan Individu dan Membangun Keuangan yang Tangguh dan Bertanggung Jawab."
Dalam webinar yang diadakan pada hari Rabu, 29 Desember 2023 ini membahas seputar fintech dan keuangan.
Salah satu pembahasan yang menarik adalah soal utang produktif dan konsumtif.
Narasumber Robby Christy, CFP sebagai CEO Finante.id menjelaskan soal utang produktid dan konsumtif yang wajib diketahui masyarakat.
Apa perbedaan dan risikonya? simak artikel di bawah ini.
Tujuan: Untuk membiayai kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan atau meningkatkan nilai aset.
Dampaknya: Membanti meningkat keuangan dengan meningkatkan pendapatan atau aset yang menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Risiko: Memiliki irisko yang lebih terkendali karena tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan atau mengembangkan aset.
Contoh Utang Produktif:
1. Kredit Usaha - Seorang wirausahawan meminjam uang dari bank untuk memperluas bisnisnya, seperti menambah stok barang, membuka cabang baru, atau meningkatkan kapasitas produksi.
2. Pendidikan - Seseorang mengambil pinjaman untuk pendidikan yang diharapkan akan meningkatkan keterampilan dan peluang karir, seperti pinjaman pendidikan untuk gelar sarjana atau program pelatihan tertentu yang meningkatkan kemampuan kerja.
3. Investasi Properti - Seseorang meminjam uang untuk membeli properti sebagai investasi yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan pasif atau apresiasi nilai properti di masa depan.
Tujuan: Untuk pembelian barang atau layanan yang bersifat konsumtif atau tidak menghasilkan pendapatan.
Dampaknya: Mengurangi daya beli dan membebani keuangan yang bisa mengarah pada siklus hutang yang berkepanjangan dan masalah keuangan.
Risiko: Rentan terhadap risiko keuangan terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Contoh Utang Konsumtif:
1. Kartu Kredit untuk Belanja Pribadi - Penggunaan kartu kredit untuk membeli barang-barang konsumtif seperti pakaian, makanan, atau barang-barang kecil lainnya yang tidak memberikan nilai tambah atau menghasilkan pendapatan di masa depan.
2. Pinjaman untuk Liburan - Seseorang meminjam uang untuk liburan atau perjalanan rekreasi yang tidak menghasilkan keuntungan finansial atau ekonomi lainnya.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar