"Yang saya curiga dia memberikan scan barcode yang katanya discan lewat m-banking. Katanya untuk scan kwitansi. Kalau tidak discan, nanti barang akan susah dikirim. Loh kok diancam begitu, kan aneh," lanjutnya.
Tapi begitu barcode itu discan, muncul tagihan baru yang langsung membuat Ringgo protes.
Saat ia menghubungi temannya, ternyata nomor itu baru menghubunginya setelah ia melakukan transaksi di toko.
Teman Ringgo pun berpikir kalau nomor itu adalah nomor toko AC tersebut.
"Pas saya scan, loh kok ada tagihan angka lagi yang nanti akan dikredit dari rekening saya, kan jelas penipuan dong? Dia bilang ini formalitas, nanti kalau sudah, buktinya kirim ke dia nanti barang dikirim. Ya tidak dong," katanya lagi.
"Sebelum sampai ditahap harus ngescan barcode untuk kwitansi, sudah bayar?" tanya Boris.
"Sudah bayar! Karena sudah terpercaya. Tahu saya ditipu, saya telepon teman saya, dia bilang dia transaksinya di toko, bukan lewat WhatsApp. Loh ini nomor darimana? Kelihatannya waktu dia abis transaksi dari toko nomor ini menghubungi dia, jadi dia pikir ini nomor tokonya," pungkasnya.
Sebenarnya, Sabai Dieter, istri Ringgo, sudah menyarankan suaminya untuk lapor polisi.
Namun hingga kini sepertinya Ringgo masih enggan melakukannya.
Saat ditelusuri Boris lebih lanjut, sepertinya ia sudah habis sekitar 2 digit karena penipuan tersebut dilihat dari merk dan spesifikasi AC.
Duh, ngeri banget ya?
Baca Juga: Simak 5 Ciri-ciri Modus Penipuan 'Free Trial' Berujung Bikin Uang Saldo di Bank Ludes!
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar