Sistem yang jelas dan terstruktur akan membantu franchisee untuk mengoperasikan usaha dengan efektif dan efisien, serta meminimalkan kesalahan dan konflik.
Franchise yang tidak memiliki sistem yang jelas akan menyulitkan franchisee untuk mengelola usaha, mengendalikan kualitas, dan mengembangkan bisnis.
3. Franchise yang tidak memberikan bantuan yang berkelanjutan
Bantuan yang berkelanjutan adalah dukungan yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee sepanjang masa kerjasama.
Bantuan yang berkelanjutan bisa berupa pelatihan, konsultasi, pemasaran, penelitian, atau pengembangan produk.
Bantuan yang berkelanjutan akan membantu franchisee untuk meningkatkan kinerja, mengatasi masalah, dan mengikuti perkembangan pasar.
Franchise yang tidak memberikan bantuan yang berkelanjutan akan membuat franchisee merasa ditinggalkan, kesulitan, dan tertinggal.
4. Franchise yang tidak memiliki produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat
Produk atau jasa adalah barang atau layanan yang ditawarkan oleh franchise kepada pelanggan.
Produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat adalah barang atau layanan yang memiliki keunikan, kualitas, dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat akan membuat franchise memiliki permintaan yang tinggi, loyalitas yang kuat, dan pasar yang luas.
Franchise yang tidak memiliki produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat akan membuat franchise memiliki permintaan yang rendah, persaingan yang ketat, dan pasar yang sempit.
Demikianlah beberapa ciri-ciri franchise yang berpotensi membuat bisnis tak laku atau berumur panjang.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda yang ingin memilih atau memulai usaha franchise.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Franchise Minuman dengan Modal di Bawah Rp 10 Juta
Source | : | Copilot (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar