Membuat perjanjian bisnis yang jelas dan komprehensif sangat penting ketika membuka usaha bersama teman.
Perjanjian bisnis dapat membantu mencegah konflik di masa depan dan memberikan landasan hukum untuk mengatasi situasi yang tidak terduga, berikut beberapa poin yang sebaiknya dimasukkan ke dalam perjanjian bisnis:
Jelaskan dengan jelas profil usaha, termasuk jenis usaha, tujuan, visi, dan misi, tentukan batasan-batasan bisnis tersebut dan ruang lingkup aktivitas yang diizinkan.
Rinci bagaimana masing-masing mitra akan berkontribusi secara finansial ke dalam bisnis, termasuk jumlah modal yang akan disetor, tanggung jawab untuk biaya operasional, dan prosedur untuk mengatasi kebutuhan keuangan tambahan.
Tentukan bagaimana laba dan kerugian akan dibagi di antara mitra, hal ini dapat mencakup persentase pembagian, distribusi keuntungan, dan apakah laba dapat direinvestasikan dalam bisnis.
Tetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing mitra, ini mencakup tugas-tugas khusus, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, dan kontribusi operasional.
Baca Juga: Pembeli Auto Kabur! Hindari 3 Cara Ini Jika Ingin Promosikan Produk di Media Sosial
Tentukan bagaimana keputusan akan diambil, apakah keputusan signifikan memerlukan persetujuan mayoritas atau konsensus? Apakah ada pembagian tanggung jawab pengambilan keputusan tertentu?
Rinci prosedur jika salah satu mitra ingin keluar dari bisnis atau jika perlu ada pembelian kembali saham, hal ini dapat mencakup penilaian nilai bisnis dan mekanisme pembayaran.
Masukkan klausul yang melarang mitra untuk bersaing langsung dengan bisnis atau mengungkapkan informasi rahasia setelah keluar dari bisnis.
Tentukan cara menyelesaikan sengketa, apakah melalui mediasi, arbitrase, atau melalui sistem hukum konvensional, hindari konflik dengan memasukkan cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan.
Tetapkan durasi perjanjian bisnis, atau cara untuk mengakhiri perjanjian jika diperlukan, apakah akan ada klausul perpanjangan atau opsi untuk mengakhiri perjanjian?
Tentukan bagaimana hak milik intelektual akan dikelola dan dibagi di antara mitra, ini termasuk paten, merek dagang, dan hak cipta.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Franchise dan Reseller? Simak Ini Biar Tak Salah Join Bisnis
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar