Melalui akun X miliknya @imstrawberrysc, ia membagi tips untuk para debitur pinjol yang kesulitan bayar.
Menurutnya salah satu cara terjitu mencegah teror debt collector adalah dengan mengajukan restrukturisasi kredit.
"Buat temen2 yg memutuskan mau telbay atau yg sudah telbay aku mau ksih tips, tp tips ini ga berlaku di smua Pinjol, krna bbrp pinjol sombong bgt, tmn2 bisa coba siapa tau bantu meringankan jga, share jg supaya kita saling bantu sesama pejuang debt free," tulisnya.
"Kirim surat permohonan restrukturisasi dan penjadwalan ulang pinjaman ke email resmi Pinjol yg Klian maksud,"
"Tunggu update dari email mereka, mereka akan minta bukti dari alasan yg kamu tulis, misalnya alasannya karena banyak cicilan di platform lain, atau pembekuan gaji, dll.. lampirkan saja ... Ini contoh lampiran bukti dri alasanku karena banyak cicilan lainnya dan pembekuan gaji,"
" Terus balas dan kompromi sampe kesepakatannya sling menguntungkan utk kamu dan pihak pinjol..
Biasanya yg Bru telbay h+1-5, DC lg rungsing2nya, cukup balas ke salah satu DC dengan template, mreka nnti lgsg diem kok ... Klo masih rungsing, udh tinggalin aja jngn di respon,
"Selamat pagi, saat ini saya sedang memproses restrukturisasi kepada perusahaan (pinjol) dan pihak OJK. Mohon bersabar dan harap menunggu hasil, jika terdapat penagihan tidak sesuai SOP saya akan mengunduh bukti untuk dilaporkan kepada pihak BLH dan OJK. Terimakasih
Terakhir, smua di thread ini cm bentuk ikhtiar kompromi dngn pihak perusahaan untuk meminimalisir kejadian teror yg kejam dan kedatangan DC ke rmh... Dan ga smua pinjol mau diajak kompromi, bbrp dr mereka lgsg nolak mentah2.. at least kita udah usaha, semangat," jelasnya.
Ia juga mengunggah bukti chat dirinya dengan debt collector yang menagih.
Hasilnya debt collector pun menunda penagihan lapangan karena debitur sudah mengajukan restrukturisasi ke perusahaan pinjol.
Baca Juga: Iseng Install Aplikasi Pinjol Bawa Malapetaka! Ini yang Akan Terjadi pada Data Pribadi di HP
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar