GridFame.id - Memiliki angsuran padahal gaji hanya sebesar Upah Minimum Regional (UMR) dapat membawa risiko keuangan yang signifikan.
Ketika sebagian besar gaji digunakan untuk membayar angsuran, Anda mungkin tidak memiliki cukup dana tersedia untuk menanggapi kebutuhan mendesak atau biaya tak terduga seperti perawatan kesehatan atau perbaikan mendesak.
Jika Anda tidak dapat membayar angsuran tepat waktu, Anda mungkin terjebak dalam utang tambahan karena denda dan bunga yang dapat meningkatkan jumlah utang Anda dari waktu ke waktu.
Tekanan finansial yang terus-menerus dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental Anda, serta hubungan pribadi dan pekerjaan.
Keterlambatan pembayaran angsuran dapat merusak skor kredit Anda, yang dapat mempersulit mendapatkan pinjaman atau produk keuangan lainnya di masa depan.
Jika Anda kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji, kemampuan Anda untuk membayar angsuran dapat terganggu, meningkatkan risiko kegagalan pembayaran dan penundaan pembayaran.
Jika Anda gagal membayar angsuran dalam jangka waktu yang ditentukan, pemberi pinjaman dapat mengambil langkah-langkah untuk menyita aset yang dijaminkan sebagai jaminan, seperti rumah atau kendaraan.
UMR biasanya tidak mencakup biaya hidup yang cukup untuk membangun dana darurat yang memadai.
Ini dapat menyebabkan kesulitan keuangan jika terjadi keadaan darurat atau kehilangan pekerjaan.
Untuk mengurangi risiko-risiko ini, penting untuk memperhitungkan dengan cermat kemampuan Anda untuk membayar angsuran sebelum mengambil pinjaman.
Simak juga tips agar keuangan tetap stabil meski punya utang dengan gaji UMR.
Baca Juga: Begini Cara Keluar dari Jeratan Pinjol, Utang dan Tagihan Lunas!
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar