1. Membutuhkan modal yang besar
Dengan sistem ready stock, Anda harus menyiapkan modal yang besar untuk memproduksi dan menyimpan produk Anda.
Anda harus memperkirakan jumlah permintaan pasar dan mengatur stok produk Anda dengan baik.
Anda juga harus menanggung biaya bahan baku, tenaga kerja, dan penyimpanan yang tinggi.
2. Menghadapi risiko produk tidak laku
Dengan sistem ready stock, Anda harus menghadapi risiko produk Anda tidak laku atau tersisa.
Hal ini bisa membuat Anda rugi karena produk Anda bisa basi, rusak, atau kadaluarsa.
Anda juga harus bersaing dengan produk sejenis yang mungkin lebih murah atau lebih berkualitas.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa tidak ada sistem yang lebih baik atau lebih buruk untuk bisnis makanan online Anda.
Semua tergantung pada jenis produk, target pasar, dan preferensi Anda sebagai penjual.
Anda harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem dan menyesuaikannya dengan kondisi bisnis Anda.
Yang terpenting adalah Anda bisa memberikan produk yang berkualitas, harga yang kompetitif, dan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen Anda.
Baca Juga: Ini Ide Jualan 1000an yang Bakal Laku, Masih Dapat Untung Kok!
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar