Salah satu modus penipuan yang paling umum adalah phishing.
Dalam skema ini, penjahat mengirimkan email atau pesan teks palsu kepada korban, yang seolah-olah berasal dari bank resmi.
Pesan tersebut sering kali meminta korban untuk memperbarui informasi pribadi mereka, seperti nomor rekening, kata sandi, atau data kartu kredit.
Penipu sering menggunakan tautan palsu yang mengarah ke situs web yang mirip dengan situs resmi bank, namun sebenarnya dirancang untuk mencuri informasi yang dimasukkan oleh korban.
Mereka dapat menggunakan informasi ini untuk mencuri uang dari rekening korban atau melakukan pencurian identitas.
Modus penipuan ini melibatkan pemasangan perangkat penyadapan ke mesin ATM atau mesin pembayaran kartu lainnya.
Perangkat ini bisa berupa scanner kartu atau kamera tersembunyi yang merekam informasi kartu kredit atau debit korban saat digunakan untuk transaksi.
Dengan menggunakan informasi yang diperoleh secara ilegal ini, penjahat dapat membuat salinan kartu kredit atau debit dan melakukan transaksi yang tidak sah.
Baca Juga: Perbedaan Antara Seller yang Penipu atau Amanah di X, Jangan Asal Beli!
Vishing adalah modus penipuan di mana penjahat menggunakan telepon untuk mendapatkan informasi pribadi korban.
Mereka sering mengklaim sebagai perwakilan dari bank atau lembaga keuangan yang resmi dan menipu korban agar memberikan informasi sensitif seperti nomor rekening, kata sandi, atau kode keamanan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar