GridFame.id - WiFi publik adalah jaringan internet yang dapat diakses secara gratis dan umum oleh siapa saja.
WiFi publik biasanya tersedia di tempat-tempat umum, seperti bandara, stasiun, kafe, hotel, atau mall.
WiFi publik memang menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna, terutama bagi mereka yang membutuhkan akses internet cepat dan murah.
Namun, WiFi publik juga memiliki beberapa risiko keamanan yang perlu diwaspadai.
Salah satu risiko keamanan yang paling sering terjadi adalah serangan hacker.
Hacker adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk meretas, mengintip, atau mencuri data pengguna WiFi publik.
Hacker bisa memanfaatkan celah keamanan yang ada di jaringan WiFi publik, seperti enkripsi yang lemah, protokol yang tidak aman, atau malware yang tersembunyi.
Hacker juga bisa membuat hotspot palsu yang menyerupai WiFi publik, untuk menjerat pengguna yang tidak curiga.
Jika kita terhubung dengan WiFi publik yang tidak aman atau hotspot palsu, hacker bisa mengakses data pribadi dan keuangan kita, seperti nama, alamat, email, password, nomor rekening, nomor kartu kredit, atau informasi sensitif lainnya.
Hacker juga bisa mengubah, menghapus, atau menyebarkan data kita tanpa sepengetahuan kita. Hal ini bisa berdampak buruk bagi privasi, keamanan, dan kesejahteraan kita.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan WiFi publik, terutama untuk mengakses akun-akun yang penting dan rahasia.
Baca Juga: Begini Cara Ganti Password Wifi IndiHome dan Cek Perangkat yang Bikin Tagihan Bengkak
Berikut adalah beberapa akun yang tidak boleh digunakan saat menggunakan WiFi publik:
1. Akun Perbankan
Akun perbankan adalah akun yang digunakan untuk mengelola keuangan kita, seperti internet banking, mobile banking, atau e-banking.
Akun perbankan biasanya membutuhkan username, password, PIN, token, atau OTP untuk masuk.
Jika kita menggunakan WiFi publik untuk mengakses akun perbankan, hacker bisa mencuri data login kita dan mengakses rekening kita.
Hacker bisa melakukan transaksi ilegal, seperti transfer uang, pembelian barang, atau penarikan tunai, dengan menggunakan data kita.
2. Akun Kartu Kredit
Akun kartu kredit adalah akun yang digunakan untuk mengelola kartu kredit kita, seperti melihat tagihan, membayar cicilan, atau mengubah limit.
Akun kartu kredit biasanya membutuhkan nomor kartu, nama pemegang kartu, tanggal kadaluarsa, CVV, atau password untuk masuk.
Jika kita menggunakan WiFi publik untuk mengakses akun kartu kredit, hacker bisa mencuri data kartu kredit kita dan menggunakannya untuk berbelanja online, membayar tagihan, atau melakukan penipuan lainnya.
3. Akun Email
Baca Juga: Tak Perlu Sewa Travel WiFi! Begini Cara Beli Paket Roaming Indosat untuk Liburan ke Luar Negeri
Akun email adalah akun yang digunakan untuk mengirim dan menerima surat elektronik, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional.
Akun email biasanya membutuhkan alamat email dan password untuk masuk.
Jika kita menggunakan WiFi publik untuk mengakses akun email, hacker bisa mencuri data email kita dan menggunakannya untuk berbagai tujuan.
Seperti mengirim spam, phishing, atau malware, mengubah password, atau mengambil alih akun lain yang terkait dengan email kita.
4. Akun Media Sosial
Akun media sosial adalah akun yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau WhatsApp.
Akun media sosial biasanya membutuhkan username, password, nomor telepon, atau kode verifikasi untuk masuk.
Jika kita menggunakan WiFi publik untuk mengakses akun media sosial, hacker bisa mencuri data media sosial kita dan menggunakannya untuk berbagai tujuan.
Seperti mengubah profil, mengirim pesan, mengunggah foto, atau menyebarkan hoax, fitnah, atau ujaran kebencian.
5. Akun Belanja Online
Akun belanja online adalah akun yang digunakan untuk berbelanja barang atau jasa di platform belanja online, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, atau Lazada.
Akun belanja online biasanya membutuhkan email, password, nomor telepon, atau OTP untuk masuk.
Jika kita menggunakan WiFi publik untuk mengakses akun belanja online, hacker bisa mencuri data belanja online kita dan menggunakannya untuk berbagai tujuan.
Seperti mengubah alamat, menghapus keranjang, membatalkan pesanan, atau membeli barang dengan menggunakan data pembayaran kita.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Source | : | Copilot (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar