GridFame.id - Ini dia beberapa penyebab premi asuransi jiwa mahal.
Asuransi jiwa menjadi salah satu proteksi finansial yang penting.
Beberapa orang bakhan menjadikan asuransi jiwa sebagai warisan.
Asuransi jiwa sendiri merupakan produk asuransi yang memberikan jaminan berupa pertanggungan kepada keluarga dari pihak nasabah yang meninggal dunia.
Biasanya, asuransi jiwa dimiliki oleh pencari nafkah di dalam keluarga.
Jika si pencari nafkah meninggal dunia, maka pihak tertanggung bakal mendapatkan uang pertanggungan.
Uang tersebut nantinya bisa digunakan untuk biaya hidup sementara.
Sama halnya dengan asuransi lainnya, premi asuransi jiwa berbeda-beda tiap orang.
Ada yang premi bulannya murah, tapi ada juga yang mahal.
Lalu, apa, sih, penyebab harga premi asuransi jiwa mahal?
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Keberatan Bayar? Bisakah Menurunkan Premi Asuransi Kesehatan yang Sudah Berjalan?
Umumnya, premi asuransi jiwa memang lebih mahal dibanding asuransi lainnya.
Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan biaya preminya lebih mahal lagi.
Faktor ini terkait dengan tabel mortalitas di setiap negara.
Semakin tinggi angka kematian, semakin tinggi risiko bagi perusahaan asuransi.
Ini akan sangat memengaruhi harga premi.
Besar atau jumlah manfaat yang dijanjikan oleh polis asuransi juga sangat memengaruhi premi.
Semakin besar uang pertanggungan, semakin mahal premi yang harus dibayar, begitu juga sebaliknya.
Baca Juga: Banyak yang Tak Tahu, Ternyata Ini Kriteria Nasabah yang Bisa Dapat Premi Asuransi Murah
Kinerja investasi perusahaan asuransi juga berperan.
Jika hasil investasi baik, premi bisa lebih rendah.
Sebaliknya, jika hasil investasi buruk, premi bisa lebih tinggi.
Untuk itu, penting memilih perusahaan asuransi yang tepat.
Premi juga mencakup biaya administrasi, pajak, laba, dan lain-lain.
Biaya-biaya ini akan diperhitungkan dalam menentukan premi bulanan.
Semoga informasinya bermanfaat!
Baca Juga: Mau Beli Asuransi yang Sudah Termasuk Investasi? Langsung Simak Infonya di Sini
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar