GridFame.id - PT Bank Permata Tbk menyampaikan kinerja keuangan dan bisnis sepanjang tahun 2023.
Menutup tahun 2023, PermataBank kembali melanjutkan pencapaian kinerja yang konsisten dengan membukukan Laba Bersih Rp2,6 triliun atau tumbuh 28,4% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan Usaha Bank tumbuh sebesar 9,3% YoY menjadi Rp12,1 triliun, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 9,6% sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2023.
Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) meningkat menjadi Rp5,9 trilliun atau tumbuh sebesar 18,6% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran kredit kepada masyarakat di tahun 2023 tumbuh sebesar 4,3% YoY menjadi Rp142,2 triliun, didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada Korporasi sebesar 6,1% YoY.
Rasio Loan to Deposit (LDR) meningkat menjadi 74,8% di Desember 2023 dibandingkan 68,9% pada Desember 2022 sejalan konsistensi untuk melakukan optimalisasi neraca bank.
Pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit tetap terjaga dan tercermin dalam rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) PermataBank di Desember 2023 pada level masing-masing 2,9% dan 8,7%.
Ini semakin membaik dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing pada level 3,1% dan 10,9%.
Rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288% dan 94%
PermataBank juga turut berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 51,5% pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,1%.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga tercatat Rp188,3 triliun dengan tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, dimana rasio CASA terjaga di level 55%.
Baca Juga: Ini 4 Kekurangan Pinjaman KUR Dibanding Kredit Usaha Komersil
Rasio permodalan Bank jadi salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 38,7% dan 29,5%.
"Melihat hasil kinerja Bank yang positif di tahun 2023, kami di PermataBank akan terus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan di masa depan melalui pertumbuhan kredit yang sehat dengan prinsip kehati-hatian. Bersinergi lebih erat dengan kapabilitas Bangkok Bank sebagai induk kami, untuk membangun reputasi regional yang lebih kuat di masa mendatang," ujar Meliza M. Rusli selaku Direktur Utama PermataBank pada acara public expose yang diadakan pada Kamis (7/03/2024).
PermataBank juga menyampaikan bahwa mereka menargetkan pertumbuhan kredit 9 persen pada 2024.
Posisi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi BI dan OJK yang optimistis kredit mampu tumbuh 10 persen-12 persen tahun ini.
“Untuk internal bank, kami memproyeksikan lebih rendah yakni 7-9 persen. Tapi itu bukan berarti limit kami dibatasi hingga 9 persen saja. Kalau bisa lebih tinggi kami akan mengambil kesempatan itu dengan prinsip kehati-hatian,” kata kata Direktur Keuangan Bank Permata Rudi Basyir Ahmad pada acara yang sama.
Adapun total simpanan PermataBank mengalami penurunan 3,7 persen sepanjang 2023 menjadi Rp 188,3 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 195,6 triliun.
Sementara itu, total aset perseroan mengalami kenaikan 0,9 persen menjadi Rp 257,4 triliun dari posisi sebelumnya Rp 255 triliun.
Non Performing Loan (NPL) perusahaan tercatat turun 25 bps menjadi 2,9 persen dari posisi sebelumnya 3,1 persen.
“Sepanjang 2023 PermataBank menerapkan biaya efisiensi, adaptasi agar lebih agile,” pungkasnya.
Baca Juga: Susah Ajukan Pinjaman dan Kredit Apapun? Ini 8 Penyebab Debitur Diblacklist Semua Bank
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar