GridFame.id - Segini modal untuk jualan es kuwut untuk takjil puasa Ramadhan.
Bulan Ramadhan telah tiba, saat yang penuh keberkahan dan kegembiraan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Selain menjadi momen refleksi dan ibadah, Ramadhan juga membawa peluang bisnis yang menarik, terutama di sektor kuliner.
Salah satu minuman segar yang bisa menjadi primadona di bulan suci ini adalah es kuwut.
Minuman khas Bali yang menyajikan kesegaran dalam setiap tegukannya.
Sebagai pengusaha yang ingin memanfaatkan momen berkah ini, menjual es kuwut jadi ide yang patut dicoba.
Soalnya, jualan es teh sudah terlalu biasa.
Namun, sebelum kita memasuki ranah bisnis ini, mari kita kupas tuntas berapa modal yang diperlukan untuk memulai usaha es kuwut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perkiraan modal yang dibutuhkan, bahan-bahan es kuwut yang paling pas, serta strategi pemasaran yang efektif untuk menarik perhatian calon pembeli.
Siapkan diri Anda untuk memasuki dunia bisnis kuliner yang menyegarkan dan penuh keuntungan di bulan Ramadhan.
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Segini Modal yang Dibutuhkan dan Cara Buka Kemitraan Baso Aci Juara
Mari kita hitung perkiraan jumlah modal untuk memulai bisnis es kuwut dengan target penjualan 50 porsi saat Ramadhan.
Perkiraan ini dapat bervariasi tergantung pada lokasi, harga bahan baku di pasar setempat, dan biaya-biaya spesifik yang mungkin berbeda di berbagai daerah.
Berikut adalah perkiraan modal untuk beberapa komponen utama:
- Kelapa muda Rp70.000
- Sirup melon Rp50,000
- Buah melon serut Rp50.000
- Gula kelapa Rp40.000
- Es serut Rp10.000
- Gelas atau wadah khusus es kuwut Rp50.000
- Lain-lain Rp60.000
Totalnya adalah Rp330.000
Dari modal di atas, Anda bisa menjualnya dengan harga Rp8.500 (dengan keuntungan 30%).
Jadi, dengan modal modal Rp330.000, Anda bisa mendapat omset Rp425.000 dengan keuntungan Rp95.000 per hari.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bakal jadi Langganan Ibu-ibu, Ini 7 Ide Jualan Beras di Bulan Ramadhan Online dan Offline
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar